Palang Merah Lebanon mengatakan pada X bahwa pihaknya menanggapi dengan 30 tim ambulans terhadap beberapa ledakan di berbagai daerah, termasuk di selatan Lebanon dan Lembah Bekaa.
Gambar walkie-talkie yang meledak menunjukkan label yang memuat nama perusahaan komunikasi radio dan telepon Jepang ICOM (6208.T), membuka tab barudan menyerupai perangkat model IC-V82 milik perusahaan tersebut.
ICOM yang terdaftar di Bursa Efek Tokyo mengatakan pada hari Kamis bahwa pihaknya sedang menyelidiki laporan berita tentang perangkat radio dua arah yang berlogo perusahaannya meledak di Lebanon dan akan merilis informasi terbaru saat tersedia di situs webnya.
Perusahaan tersebut, yang mengaku memproduksi seluruh radionya di Jepang, tidak dapat memastikan apakah mereka telah mengirimkan perangkat tersebut, sebagian karena model tersebut telah dihentikan produksinya 10 tahun lalu.
Perusahaan yang berpusat di Osaka itu mengatakan produknya untuk pasar luar negeri dijual secara eksklusif melalui distributor resmi dan memeriksa ekspor sesuai dengan peraturan kontrol perdagangan keamanan Jepang.
Perusahaan tersebut sebelumnya telah memperingatkan tentang versi palsu perangkatnya yang beredar di pasaran, terutama model yang dihentikan produksinya.
Radio genggam tersebut dibeli oleh Hizbullah lima bulan lalu, sekitar waktu yang sama dengan pager, kata sumber keamanan.
Dalam ledakan hari Selasa, sumber mengatakan mata-mata Israel dari jarak jauh meledakkan bahan peledak yang mereka tanam atas pesanan Hizbullah sebanyak 5.000 pager sebelum mereka memasuki negara itu.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa akan bertemu pada hari Jumat untuk membahas ledakan pager setelah adanya permintaan dari negara-negara Arab.
Duta besar Teheran di Lebanon terluka ringan dalam ledakan hari Selasa, kantor berita semi-resmi Iran Fars melaporkan saat itu. Namun, New York Times pada hari Rabu mengatakan ia kehilangan satu mata dan yang lainnya terluka parah ketika pager yang dibawanya meledak, mengutip dua anggota Garda Revolusi Iran.
Utusan Iran untuk PBB mengatakan dalam sebuah surat pada hari Rabu bahwa pihaknya “memiliki hak berdasarkan hukum internasional untuk mengambil tindakan yang diperlukan yang dianggap perlu untuk menanggapi” serangan tersebut.
Hizbullah, yang telah bersumpah untuk membalas Israel, mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka menyerang posisi artileri Israel dengan roket, serangan pertama terhadap musuh bebuyutannya sejak ledakan tersebut. Militer Israel mengatakan tidak ada laporan tentang kerusakan atau korban jiwa.