Ridwan mengaku sudah berusaha sebaik mungkin untuk memenangi Pilkada Jakarta. Meski belum dapat kesempatan memimpin Jakarta, Ridwan menilai, masa kampanye pilkada yang ia jalani selama tiga bulan menjadi pembelajaran yang berharga. “Dalam perjalanan ini, kami mendapati banyak sekali pengalaman-pengalaman yang sangat berharga,” imbuhnya.
Ridwan dan Suswono pun batal melayangkan gugatan hasil Pilkada Jakarta 2024 ke Mahkamah Konstitusi (MK). Padahal, Ridwan mengaku, persiapan untuk mengajukan gugatan tersebut sudah rampung.
Menurut Ridwan, banyak fakta yang ia dan tim temukan selama tahapan pilkada, yang harusnya bisa ia konfirmasi lewat sidang sengketa hasil pilkada. “Kami menemukan banyak sekali fakta yang perlu diklarifikasi dan konfirmasi,” tegasnya.
Namun, Ridwan mengaku ingin menjaga situasi politik di Jakarta tetap kondusif. Dia menyadari, warga Jakarta sudah merasa begitu lelah karena menghadapi berbagai rentetan pemilu dan pilkada tahun ini. Oleh karena itu, mantan Gubernur Jawa Barat itu enggan membuat warga Jakarta semakin lelah dengan adanya gugatan MK yang ia layangkan.
Ridwan juga mengatakan, dirinya urung mengajukan gugatan ke MK karena mendengar masukan dari banyak pihak, mulai dari para tokoh, ahli, hingga pimpinan partai Koalisi Indonesia Maju (KIM Plus) atau koalisi pengusung Ridwan-Suswono. Salah satu sosok yang menyarankan Ridwan untuk tidak mengajukan gugatan ke MK yakni Presiden RI sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. “Murni hasil musyawarah, perdebatannya panjang, masukan-masukan dari pimpinan tentu kita tanya, termasuk tentunya kepada Pak Prabowo sendiri,” ungkap RK.(Vin)