Aulanews.id – KEDIRI, Pelaksanaan debat publik perdana pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kediri Nomor Urut 01, H. Deny Widyanarko – Dra. Hj. Mudawamah, M.H.I (Deny-Mudawamah), dengan Paslon Nomor Urut 02, H. Hanindhito Himawam Pramana, S.H – Hj. Dewi Mariya Ulfa, S.T (Mas Dhito – Mbak Dewi), berlangsung panas, Kamis malam, 24 Oktober 2024.
Kedua paslon tampak saling memberikan sentilan-sentilan dalam sesi tanya jawabnya, sehingga membuat suasana gedung IKCC (Insumo Kediri Convention Centre) menjadi gemuruh dari para pendukung masing-masing paslon. Untungnya ketegangan tersebut dapat segera dilerai oleh kedua paslon dengan bersalaman bersama.
Setelah menjawab pertanyaan dalam debat dan ganti menyentil Cabup Nomor Urut 02, H. Hanindhito Himawam Pramana, S.H, hingga membuat ketegangan, kemudian Cabup Nomor Urut 01, H. Deny Widyanarko mengajak untuk kembali ke tema debat, sambil mengatakan “seduluran selawase bolo.”
Begitu juga seusai debat, cabup yang identik dengan Blangkon Hijau itu juga langsung terlihat turun panggung untuk menyalami seluruh pendukung paslon 02. Melihat hal tersebut, Mas Dhito dan Mbak Dewi juga tampak membalas dengan menyalami beberapa pendukung paslon 01.
Cabup Nomor Urut 01, H. Deny Widyanarko seusai debat publik dikonfirmasi mengaku sangat senang, karena masyarakat bisa mengetahui tentang visi dan misi dari masing-masing paslon, dan apa saja yang telah dilakukan paslon kepada rakyat Kabupaten Kediri.
“Baik sekali, kita sudah menyelesaikan salah satu sesi, yaitu debat yang pertama. Alhamdulillah debat ini bisa kita jalani dengan baik. Selama ini kita di framing dengan keberhasilan-keberhasilan. Nah, dalam debat ini kita bongkar, sebenarnya keberhasilan itu seperti halnya katak dalam tempurung. Maksudnya, kalau di framing dengan keberhasilan seperti itu, dibanding dengan daerah sebelah kita masih kalah jauh,” katanya.
Ditanya ketika debat selesai, kenapa bukan kembali ke tempat duduknya, tetapi malah menghampiri para pendukung paslon 02, Cabup kelahiran Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten tersebut mengaku sengaja melakukannya.
“Setelah debat, saya memang sengaja menyamperi kubu 02 dan pendukungnya, karena semua itu adalah masyarkat Kabupaten Kediri. Kita boleh memilih sana, memilih sini, silahkan. Tapi prinsipnya sedulur selawase. Jangan sampai kontetasi Pilkada ini kita jadi pecah, itu jangan sampai. Jadi kedepan, saya ingin kalau ini sudah usai, kita harus berangkulan bareng, bekerjasama bareng, membangun baren-bareng Kabupaten Kediri yang kita cintai ini,” jelasnya.