Bahkan, disebutkan para korban, kadang melibatkan anak-anak lainnya pula. Para korban ini tidak menyebutkan identitas mereka karena takut mendapatkan balasan dari pihak pendukung Daschbach.
Miguel Feria ,Kuasa hukum pelaku, mengaku kecewa dengan keputusan pengadilan dan berencana banding dengan putusan tiga hakim itu.
“Bukti yang diberikan oleh kepala panti asuhan dan mantan siswa yang tinggal di panti asuhan diabaikan oleh pengadilan,” kata Feria kepada media.
Fedia menuding sejumlah penuduh mengubah pernyataan mereka setelah dibawa ke Dili. Para penuduh yang merupakan korban ini sebelumnya membuat pernyataan kepada pihak berwajib di Oecusse, namun pengadilan hanya mempertimbangkan pernyataan baru.
Saat Pengadilan menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara kepada Daschbach, para pendukungnya menangis dan berteriak. Mereka termasuk beberapa anak yang dibawa oleh Gusmao dari Dili.
Sejumlah orang dari perkampungan miskin sangat menghormati Daschbach karena percaya pria itu memiliki kekuatan khusus dan telah menjadi korban konspirasi.
Sementara itu, JU,S Jurídico Social yang merupakan kelompok pengacara hak asasi manusia yang mewakili para korban merilis pernyataan pada Selasa (21/12).
Mereka memuji keputusan pengadilan namun mempertimbangkan untuk banding dan menilai hukuman untuk Daschbach mestinya lebih keras. Menurut hukum, Daschbach menerima ancaman dua kali lebih berat dari putusan hakim.
Sumber : cnnindonesia.com