Rencananya halaqoh akan digelar di 240 pesantren di seluruh Indonesia. “Harapannya supaya para kiai bisa memberikan tanggapan yang kreatif terhadap tantangan-tantangannya sekarang ini. Kan perubahan-perubahan itu harus dipahami,” tukasnya.
Menurut Ulil, system global yang sekarang ini terjadi menuntut para pengasuh pondok pesantren harus paham bagaimana kitab-kitab yang dipelajari di pondok bisa kita pakai untuk menganalisa keadaaan sekarang. “Tema-tema seperti itu selama ini hanya dibahas di UIN di kalangan sarjana tapi kalangan pondok pesantren kan kurang dilibatkan,” tutur Ulil. Setelah digelarnya halaqoh diharapkan para kiai dan pengasuh pondok pesantren harus terlibat secara serius dengan memikirkan dunia modern ini dan merumuskan bagaimana Islam harus menjadi solusi. (Vin)