Lagi, PWNU Jatim Inisiasi Perhelatan Milenial

Penampilan lainya, adalah Tari Rancangkapti dari PCNU Gresik, serta Penampilan Ikatan Seni Hadrah Republik Indonesia (ISHARI) lintas generasi. Artinya, mulai dari kelompok ISHARI anak-anak dan remaja hingga kelompok dewasa, yang sering tampil di kampung-kampung secara tradisional. “Tapi, kali ini dengan penampilan penuh inovasi dan kreativitas yang memikat dari kaum muda,” tuturnya.

Selain itu, ada penampilan Muhafadzoh Kolosal Kitab Alfiyah, yang diikuti sebanyak 500 Santri Putri. Mereka dari Pondok Pesantren Lirboyo, Syaikhona Kholil, Ponpes Langitan, Ponpes Sidogiri, dan Ponpes Ploso, yang masing-masing mengirimkan 100 santri.

Tak hanya berhenti disini. Ada pula pembacaan Ikrar Santri Nusantara yang disuguhkan 9 Cucu Kiai Sepuh, seperti Cucu-cucu Kiai KH Anwar Manshur (PP Lirboyo Kediri), KH Nurul Huda Djazuli (PP Ploso Kediri), KH Ubaidillah Faqih (PP Langitan), KH Miftachul Akhyar (PP Miftachussunnah, Kedungtarukan Surabaya), KH Agoes Ali Masyhuri (PP Bumi Shalawat), KH Anwar Iskandar (PP Al-Amin Kasinan, Kediri).

Selanjutnya, cucu-cucu KH M Hasan Mutawakkil Alallah (PP Zainul Hasan Genggong, Probolinggo), KH Zuhri Zaini (PP Nurul Jadid Paiton), dan cucu Nyai Hj Mundjidah Wahab (PP Bahrul Ulum Tambakberas Jombang).

Ketua Peringatan 100 tahun NU PWNU Jatim Gus Salam menjelaskan bahwa perjalanan NU menuju 100 Tahun atau 1 Abad, tak lepas dari lahirnya generasi baru di era kekinian yang akan berperan ke depan dalam membangun negeri ini. “Merekalah Generasi Z dan Generasi Milenial untuk terlibat dan mengambil bagian dalam perubahan di tengah masyarakat sekarang,” tutur Gus Salam yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PWNU Jawa Timur ini.

“Ancaman terhadap pekerja bantuan melampaui Gaza”, katanya, menjelaskan bahwa terdapat “tingkat kekerasan, penculikan, cedera, pelecehan dan penahanan sewenang-wenang yang tinggi yang dilaporkan di Afghanistan, Republik Demokratik Kongo, Sudan Selatan, Sudan,...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist