AulaNews.id – 28 Maret – Menteri Pertahanan Ukraina meminta sekutunya untuk menambah pertahanan udara pada pertemuan luar biasa Dewan NATO-Ukraina pada hari Kamis dan mengatakan hampir seluruh dampak serangan Rusia tahun ini terjadi pada infrastruktur sipil.
Dilansir dari berita Reuters yang diterbitkan pada 29 Maret 2024, Jumat lalu, Rusia melancarkan serangan udara terbesarnya terhadap sistem energi Ukraina sejak invasi pada Februari 2022, merusak unit listrik di sebuah bendungan dan menyebabkan pemadaman listrik bagi lebih dari satu juta orang.
Moskow menggambarkan serangan baru-baru ini sebagai bagian dari serangkaian serangan “balas dendam” sebagai tanggapan atas serangan Ukraina di wilayah Rusia. Rusia telah meningkatkan penggunaan rudal balistiknya.
Menteri Pertahanan, Rustem Umerov, mengatakan dukungan sekutu terhadap pertahanan udara sangat penting dan dapat menyelamatkan ribuan nyawa.
“Total daya ledak gabungan serangan udara terhadap Ukraina sejak awal tahun melebihi 9 kiloton,” tulisnya di X setelah berbicara kepada peserta melalui tautan video.
“Hanya 3% dari rudal, drone, dan bom berpemandu Rusia yang mengenai sasaran militer, sementara 97% menyerang infrastruktur sipil,” tulisnya.
Reuters tidak dapat memverifikasi angka tersebut.
Rusia membantah menargetkan warga sipil, meskipun perang yang dimulai dengan invasi ke Ukraina telah menewaskan ribuan orang, membuat jutaan orang mengungsi dan menghancurkan kota-kota.
Rusia telah meningkatkan serangan udaranya ke Ukraina bulan ini.
Pekan lalu saja, mereka telah menggunakan hampir 190 rudal, 140 drone serang, dan 700 bom berpemandu, kata Presiden Volodymyr Zelenskiy sebelumnya.