Kurangnya perlindungan bagi kelompok rentan, bahkan di jalur migrasi utama: UNHCR

“Ada hubungan yang jelas antara perdagangan manusia dan kekerasan terhadap perempuan dan laporan ini menyoroti kurangnya layanan khusus dan langkah-langkah bantuan bagi perempuan korban perdagangan orang (VoTs),” demikian bunyi publikasi UNCHR.

“Hanya di Maroko dan Etiopia yang tersedia layanan bagi perempuan berisiko atau VoT. Namun, bahkan layanan terbatas ini berisiko dihentikan tahun depan.”

Wajah internasional dari migrasiSelain migran dari Afrika, beberapa diantaranya berasal dari Asia dan Timur Tengah.

Banyak dari mereka yang meremehkan risiko dan bahayanya, dan banyak yang meninggal saat melintasi gurun atau dekat perbatasan, kata UNHCR, seraya mencatat bahwa sebagian besar dari mereka juga mengalami pelanggaran hak asasi manusia yang serius, termasuk kekerasan seksual, penculikan, penyiksaan dan kekerasan fisik.

“Banyak yang tidak pergi ke ibu kota dimana para aktor kemanusiaan bermarkas dan terwakili dengan baik,” kata Cochetel kepada wartawan di Jenewa. “Mereka memulai rute sekunder, mencapai kota-kota kecil di daerah yang sulit dijangkau” termasuk di Gurun Sahara. “Di sinilah layanan seharusnya ditempatkan.”

Baca Juga:  Layani Jemaah Haji, Petugas Sektor Khusus Masjidil Haram Siaga 24 Jam di Sembilan Posko

Dengan tingkat pendanaan yang tepat, layanan yang didukung dapat memberikan bantuan kemanusiaan segera, tempat penampungan, mekanisme rujukan, informasi tentang bahaya yang timbul saat melakukan perjalanan berbahaya dan akses terhadap keadilan.

Libya memimpinMengambil contoh dari Agadez di Niger tengah di Gurun Sahara – pusat migrasi utama menuju Libya dan dimana situasi keamanan masih sangat berbahaya bagi para migran – Mr. Cochetel menekankan bahwa pemerintah daerah hadir: “Mari kita bekerja sama dengan pihak berwenang ini. Pihak berwenang melihat masalahnya dan mereka ingin melakukan sesuatu. Pencarian dan penyelamatan gurun adalah sesuatu yang ingin kami kembangkan”.

Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo, melaksanakan kegiatan penanaman pohon di halaman tengah Istana Kepresidenan Jakarta, pada Kamis sore, 17 Oktober 2024. Presiden Jokowi menanam pohon Pulai (Alstonia...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist