Kupu-kupu yang terancam punah bisa dicegah dengan bantuan manusia

Meskipun tren populasi negatif secara keseluruhan teridentifikasi untuk spesies ini, hubungan yang ditemukan tim peneliti antara tren populasi, pergeseran waktu dan pengelolaan memberikan jalan ke depan untuk konservasi kupu-kupu.

“Ini mungkin tidak menyelesaikan dampak perubahan iklim, tetapi kita dapat memediasi beberapa dampaknya,” kata salah satu penulis Elizabeth Crone, profesor di University of California, Davis. “Adalah kewenangan kita di tingkat lokal untuk melakukan sesuatu yang positif bagi populasi ini.”

Penelitian ini mencakup spesies seperti Oregon silverspot, Taylor’s checkerspot, Karner blue, dan frosted elfin. Penelitian ini juga mencakup Fender’s blue, yang telah menjadi contoh nyata upaya pemulihan, setelah populasinya meningkat dari beberapa ribu kupu-kupu pada tahun 1990-an menjadi lebih dari 30.000 saat ini dengan bantuan para peneliti seperti Schultz serta pengelola lahan publik dan pemilik lahan swasta , termasuk banyak kebun anggur di Lembah Willamette.

Baca Juga:  Waspada Polusi Udara Bisa Berdampak Pada Kesehatan Mental

Dalam studi ini, para peneliti menemukan bahwa jenis intervensi habitat yang dipilih oleh para pengelola sudah tepat, dengan kegiatan-kegiatan seperti pembakaran yang direncanakan, pemotongan rumput, penyiangan, dan penanaman aktif nektar atau tanaman “inang” bagi ulat kupu-kupu, dipilih berdasarkan kebutuhan masing-masing area.

Relawan dapat membantu dalam pengelolaan aktif area alami setempat dengan membantu penanaman baru dan menyiangi tanaman invasif, kata Schultz. Orang-orang juga dapat mendukung kupu-kupu di halaman belakang rumah mereka sendiri.

“Kami sangat menganjurkan orang untuk menanam banyak bunga liar dan tanaman yang menjadi inang bagi ulat dan menyediakan nektar bagi kupu-kupu,” kata Schultz. “Ini harus menjadi ‘tanaman bersih’ yang berarti bebas pestisida. Semakin banyak kita dapat mengurangi pestisida di lingkungan kita, semakin baik bagi kupu-kupu dan serangga.”

Apalagi, Unusa juga merupakan kebanggaan pengurus dan warga NU se-Indonesia, karena sejak 2023 ada 15 dari 21 program studi (75 persen) yang berakreditasi Unggul. “Sisanya mohon doa restu. Mohon restu...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist