Meskipun gelar sarjana tidak selalu menjamin kemampuan profesional yang sesuai, namun memiliki gelar tersebut dapat membuktikan bahwa Kita telah menempuh pendidikan dan memiliki keterbukaan pikiran untuk belajar hal-hal baru. Terlebih lagi, dalam berinteraksi sosial, gelar sarjana seringkali menjadi faktor penentu dalam mengukur keberhasilan seseorang. Bahkan dalam konteks politik, gelar akademis sering kali menjadi bagian penting dalam membangun citra dan reputasi seorang anggota DPR.
Dalam dunia kerja, pasar tenaga kerja sering kali memberikan nilai lebih kepada individu dengan gelar tinggi, seperti Doktor atau Profesor, meskipun sebenarnya kemampuan profesional tidak selalu sejalan dengan gelar akademis tersebut. Namun, pada kenyataannya, masyarakat dan pasar tenaga kerja masih menganggap gelar akademis sebagai faktor kunci dalam menilai seseorang.
Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk kuliah, meskipun ada persepsi bahwa gelar sarjana tidak menjamin pekerjaan. Namun, kuliah tidak hanya tentang mendapatkan ijazah semata. Salah satu aspek penting dari pengalaman kuliah adalah memperoleh komunitas dan membangun hubungan dengan orang-orang yang memiliki tujuan dan impian yang sama. Dalam proses ini, kita pasti akan terpengaruh oleh lingkungan sekitar, terutama dipengaruhi oleh orang-orang di sekitar kita, baik itu lima, sepuluh, atau lima belas orang.
Meskipun mungkin terdengar lebih menguntungkan untuk langsung bekerja dan menghasilkan uang daripada menghabiskan empat tahun dan biaya yang mahal untuk kuliah, namun dalam pengalaman Ketika kuliah akan mengajarkan bahwa kuliah memiliki nilai lebih dari sekadar mendapatkan gelar. Kuliah adalah sebuah perjalanan akumulasi pengetahuan yang telah dibangun oleh peradaban manusia selama ribuan tahun. Kita dapat mempelajari hal-hal tersebut dalam lingkungan yang berbeda dan dengan koneksinya yang juga berbeda. Melalui interaksi dengan orang-orang yang ahli di bidangnya, kita dapat memperluas wawasan dan membuka kesempatan yang lebih luas bagi diri kita sendiri.
Oleh :
Mochammad Fuad Nadjib
Kepala SMA Islam Sidoarjo
Pengasuh Madrasah Diniyah al-Maidah