Kuda Troyanya Majapahit

R. Wijaya sadar betul kalau jumlah kekuatannya tidak sebanding dengan tentara tar-tar. Dia tidak melakukan serangan terbuka dengan kekuatan penuh, namun fokus pada mencerai-beraikan pasukan Mongol, dengan memanfaatkan kondisi hutan yang masih lebat.

Selain taktik gerilya darat seranganpun dibagi menjadi tiga tahap, seperti dibawah ini :

Pertempuran Pertama : Taktik Gerilya Darat Armada Majapahit Melawan Tentara Mongol

Taktik gerilya darat, dipergunakan oleh R. Wijaya saat menumpas 200 prajurit dan 2 perwira Mongol yang diminta oleh Jendral Gao Xing mengawalnya ke Majapahit.

200 perwira tersebut diserang oleh pasukan darat Majapahit yang sebelumnya telah disebar sepanjang rute Kediri-Majapahit.

Pasukan ini bertugas untuk melumpuhkan pos-pos sepanjang Kediri-Majapahit yang dibuat oleh tentara mongol.

Setelah Jendral Shi-bi mengetahui pasukan Majapahit menghabisi 200 pasukannya. Jendral ini memutuskan untuk mundur ke Kali Mas (Muara Canggu). Ini adalah Pos Induk armada Monggol.

Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh R. Wijaya. Karena pasukan Majapahit yang lain sudah siap menunggu di Jalur Kediri-Kalimas. Pasukan Mongol yang menggunakan jalur sungai dibiarkan lolos, namun pasukan daratnya dihadang di hutan-hutan dan rawa-rawa antara Kediri-Kalimas dan Jalur Kediri-Majapahit.

Taktik R. Wijaya menyerang tentara darat Mongol tersebut berhasil menggunting pasukan Shi-bi sepanjang 300 li (1 li=0,5m). Sehingga pasukannya tertinggal dengan pasukan Gao Xing dan Ike Mese Sekitar 150 m. Jarak yang cukup jauh di sebuah medan hutan belantara waktu itu.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist