Raja Jaya Katwang mengetahui bahwa calon lawannya kali ini adalah gabungan armada perang Mongol dan Majapahit, sehingga berinisiatif menginvasi Majapahit terlebih dahulu, sebelum tentara gabungan tersebut menyerbu ke Kediri.
Strategi Kediri adalah sebagai berikut :
Pertama, dia membagi pasukannya menjadi tiga bagian antara lain (a) Pasukan Kediri ditempatkan di sisi Utara dipimpin oleh Mahisa Antaka dan Bowong (b) Pasukan Kediri ditempatkan di sebelah Timur yang dipimpin Patih Kebo Mundarang (menghabisi seluruh penghuni istana Singasari). Dia didampingi oleh Senopati terbaiknya yaitu Mahisa Rubuh dan Panglet. (c) Sedangkan pasukan yang ditempatkan disisi Selatan dipimpin oleh . Segara Winotan dan Ronggo Janur .
Kedua, Pasukan Kediri menyerang Majapahit secara besar-besaran melalui dua arah sekaligus. Serangan pasukan Kediri dari arah Tenggara, namun serangan ini kandas dihajar oleh pasukan Majapahit dan Monggol dibawah Jendral Gao Xing berhasil memukul mundur pasukan kediri.
Pertempuran darat tersebut, terjadi dua kali. Pertempuran pagi hari berhasil dimenangkan oleh pasukan Mongol dan Majapahit, sehingga memaksa armada Kediri berhamburan di wilayah pegunungan.
Sore harinya pasukan Kediri menyerang balik, di sisi yang sama. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh pasukan Gao Xing dan Majapahit, untuk melumat tentara Kediri. Akhirnya serangan pasukan Kediri dari arah Tenggara berhasil dikalahkan.
Serangan, yang nyaris bersamaan berasal dari arah Barat Daya, serangan inipun berantakan setelah ditumpas oleh pasukan Majapahit dan pakukan Mongol dibawah pimpinan Jendral Ike Mese.
Ketiga, Seluruh sisa pasukan Kediri yang gagal menyerang Majapahit, didistribusikan ke tiga lokasi pertahanan di wilayah Timur, Utara dan Selatan.
Pertempuran Gabungan Armada Mongol dan Majapahit Ketika Menggulingkan Kerajaan Kediri.
R. Wijaya memenuhi hadiah keempatnya kepada Mongol. Dia memenuhi janjinya bahwa, pasukan darat Majapahit akan membantu tentara tar-tar menyerang Kediri, yang dipimpin langsung oleh dirinya.