Kuda Troyanya Majapahit

Keempat, Mongol mendapatkan bantuan dari Majapahit, berupa pasukan darat Majapahit yang mengerti seluk beluk medan yang akan dilalui dari Tumapel-Kediri dan mengetahui kelemahan benteng Kerajaan Kediri. Karena R. Wijaya dan Arda Raja adalah menantu dari Kertanegara (Raja Singasari), sedangkan Raja Jaya Katwang nota bene adalah ayah dari Ardaraja (menantu Kertanegara). Jaya Katwang adalah adipati Daha/ Kediri, sehingga kedekatan inilah yang menjadikan R. Wijaya mengetahui betul seluk beluk Kerajaan Kediri saat pemerintahan Singasari dipindah ke Daha.

Pasukan tempur darat yang diperbantukan kepada Mongol dipimpin langsung oleh R. Wijaya saat menyerang Kediri.

Kelima, Shi-bi,Gao Xing dan Ike Mese masih mendapatkan bonus dari R.Wijaya, yaitu ketundukan Kerajaan Majapahit yang diampunya kepada kekuasaan Dinasti Yuan dibawah kekaisaran Kubilai Khan, ketika sudah berhasil menggulingkan Kerajaan Kediri.

Sebagai bukti ketundukan Majapahit, R.Wijaya akan menghadiahkan sejumlah upeti. Ditambah dengan 2 Putri Kertanegara kepada Kaisar Kubilai Khan. Upeti dan hadiah 2 putri Kertanegara tersebut bisa langsung dibawa oleh Ketiga panglima Mongol, setelah berhasil meruntuhkan Kediri.

Bak ketiban durian runtuh, Ketiga panglima tersebut menyetujui bantuan dari R. Wijaya tersebut. Walaupun Gao Xing mengkhawatirkan satu hal, yaitu ketika R. Wijaya berbalik menyerangnya. Dia tidak tahu harus berbuat apa, dan tidak tahu apa yang akan terjadi kepada armada perangnya.

Mengingat, sejak awal dia dan Jendral lainnya benar-benar buta terhadap kawasan tersebut. Sehingga disusunlah rencana untuk mengatasinya.

Pertama, ketiga Jendral sepakat untuk mengantisipasinya adalah dengan memasang pos-pos pasukan sepanjang Tumapel-Kediri bersamaan ketika pasukannya secara kolosal bergerak menuju Daha. Jika kekhawatirannya ternyata benar, maka pos-pos pasukan inilah yang akan membantu koordinasi untuk pertempuran melawan pasukan Majapahit.

Kedua, mendirikan Pos Induk di Kalimas. Pos ini berfungsi sebagai titik kumpul seluruh armada Mongol, mulai pasukan khusus, pasukan tempur darat dan armada laut. Mereka membentuk formasi bulan Tsabit di wilayah tersebut.

Sedikitnya lebih dari 100 kapal besar dan sedang, yang digunakan untuk memblokir sungai tersebut. Hal ini mengantisipasi serangan darat dari Majapahit, ketika dugaan sang Jendral kepada Majapahit tersebut benar.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya global dalam menanggulangi perubahan iklim dan transisi menuju energi terbarukan. Hal tersebut disampaikan Kepala Negara usai pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist