Kuda Troyanya Majapahit

Pertempuran terbuka di lautpun tak bisa dihindari oleh armada Mongol. Tercatat sekitar 12.000-18.000 pasukan Mongol terbunuh saat pertempuran di Jawa. Penelitian modern dari Nugroho memperkirakan 60% tentara Kubilai Khan yang tewas.

Besaran Kapal serta kontruksi Jung Jawa 3 kali lebih besar dan kuat dibandingkan Jung milik Mongol. Bahkan, kontruksi dan bahan Jung Jawa tak bisa ditembus dengan meriam milik Armada Laut Mongol.

Akhirnya armada Mongol berhasil dihalau oleh armada laut Majapahit keluar dari Nusantara dan balik ke Tiongkok. Beruntung armada perang Mongol diselamatkan oleh angin Muson kala itu.

Angin tersebut bertiup searah, ke jalur Quanzhou. Bila tidak diselamatkan oleh Angin muson tersebut, pasukan Mongol akan terjebak di pulau Jawa untuk enam bulan berikutnya, andai saja mereka tidak memutuskan untuk mundur dari Jawa dan Pulang ke Tiongkok.

Misi Balas Dendam Mongol ke Majapahit untuk Kesekian Kalinya Gagal Total

Serangan lanjutan Mongol kepada Majapahit ini terjadi sekitar tahun 1321. Saat itu Majapahit dipimpin oleh anak dari R. Wijaya yaitu Raja Jayanegara.

Peristiwa serangan lanjutan tersebut, dirujuk dari catatan seorang Pendeta Katolik, Beato Ordorico Da Pardenone yang mengunjungi Majapahit pada tahun 1321.

Ordorico mengemban misi dari pimpinannya, yang termasuk pendeta dari Ordo Franskin untuk menjelajah ke daerah-daerah timur jauh (Asia) dari tahun 1316 – 1331.

Ordorico singgah di beberapa tempat di Nusantara seperti Sumatra, Jawa (Majapahit), Kalimantan, Champa dan akhirnya berlayar ke China.

Saat berkunjung ke Majapahit pada tahun 1321, mendapatkan kabar atau bahkan menyaksikan sendiri bagaimana orang-orang Mongol berkali-kali menyerbu Majapahit namun dapat dikalahkan sehingga mereka terusir dari Jawa.

Dia menulis “The kings of the Mongol had repeatedly tried to attack Java, but always ended up in failure and managed to be sent back to the mainland”. (Raja-Raja Kekaisaran Mongol telah berulang kali mencoba menyerang Jawa tetapi selalu berakhir dengan kegagalan dan dapat diusir kembali ke negerinya.***

Sumber :

  1. Berg, C. C. (1930). Rangga Lawe, Middeljavaansche Historische Roman, BJ 1. Weltevreden: Albert & Co.
  2. Transkripsi aslinya adalah zhǎowā chuán, yang berarti kapal jung Jawa.
  3. Weatherford, Jack Genghis khan and the making of the modern world.
  4. da Pordenone, Odoric. The Travels of Friar Odoric.
  5. Shi Bi’s notes book.
  6. Kidung Panji-Wijayakrama.
  7. Negarakertagama.
  8. Song Lian. Sejarah Yuan.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri Indonesia-Brazil Business Forum, yang digelar di Copacabana Palace, Rio de Janeiro, Brasil, pada Minggu, 17 November 2024. Forum tersebut mempertemukan para pelaku usaha dari...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist