Aulanews.id – ZURICH – KTT perdamaian Ukraina yang akan datang, yang dianggap sebagai upaya paling ambisius selama bertahun-tahun oleh Swiss yang netral untuk menengahi konflik besar, malah menunjukkan bagaimana kepentingan ekonomi dan keamanan Swiss semakin selaras dengan Eropa Barat dibandingkan dengan Rusia.
Dilansir dari berita Reuters yang diterbitkan pada 10 Mei 2024, hal ini merupakan pandangan dari pendukung Swiss mengenai kerja sama yang lebih erat dengan negara-negara Barat dan penentang nasionalis yang mengatakan Swiss meninggalkan tradisi netralnya dan harus membatasi ruang lingkup keterlibatan asing.
Rusia belum diundang ke perundingan tanggal 15-16 Juni yang berlangsung di resor tepi danau dekat pusat kota Lucerne, yang disetujui Swiss pada bulan Januari untuk menjadi tuan rumah atas perintah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy.
Daripada mengakhiri perang, KTT tersebut siap untuk berupaya mengurangi risiko yang berasal dari invasi Moskow ke Ukraina dan upaya mengisolasi Rusia, menurut diplomat Barat dan pakar kebijakan luar negeri Swiss.
“Ini adalah tentang menopang Ukraina daripada membangun jembatan untuk perdamaian segera,” kata Daniel Woker, mantan duta besar Swiss untuk Australia, Singapura dan Kuwait.
Menanggapi permintaan komentar Reuters, Kementerian Luar Negeri Swiss mengatakan netralitas Swiss “konstan” dan tidak akan diubah oleh konferensi tersebut.
“Tetapi bersikap netral bukan berarti bersikap acuh tak acuh,” tambahnya dalam pernyataan itu. “Swiss mengutuk keras agresi Rusia terhadap Ukraina. Di luar bidang militer, hak netralitas tidak menghalangi solidaritas dan dukungan terhadap Ukraina dan rakyatnya.”
Konferensi tersebut, yang menurut Swiss harus membuka jalan bagi “proses perdamaian di masa depan”, akan fokus pada isu-isu yang menjadi perhatian global seperti keselamatan nuklir, kebebasan navigasi, keamanan pangan dan masalah kemanusiaan, kata kementerian tersebut.
Swiss mengatakan Rusia harus dilibatkan dalam proses tersebut, namun membenarkan ketidakhadiran mereka pada bulan depan dengan alasan bahwa Moskow telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak tertarik untuk ambil bagian.
Kremlin menggambarkan Swiss sebagai negara yang “terbuka bermusuhan” dan tidak layak menjadi penengah dalam upaya pembangunan perdamaian, khususnya karena penerapan sanksi Uni Eropa terhadap Moskow.
Bern telah mengundang lebih dari 160 delegasi ke KTT tersebut, dan berupaya keras untuk menyertakan sekutu Rusia dari negara-negara Selatan, terutama Tiongkok, yang mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan untuk ambil bagian.