Aulanews.id – Otoritas kesehatan Palestina mengatakan bahwa serangan darat dan udara Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 35.000 orang, sebagian besar warga sipil, dan membuat sebagian besar dari 2,3 juta orang di daerah kantung tersebut mengungsi dari rumah mereka.
Dilansir dari berita Reuters yang diterbitkan pada 14 Mei 2024, perang dimulai pada 7 Oktober ketika militan Hamas menyerbu melintasi perbatasan menuju komunitas-komunitas Israel. Israel mengatakan bahwa para militan tersebut menewaskan lebih dari 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyeret 253 orang ke dalam tahanan di Gaza.
Penjelasan ini mengkaji bagaimana jumlah korban tewas dari pihak Palestina dihitung, seberapa dapat diandalkan, rincian jumlah warga sipil dan pejuang yang terbunuh, dan apa yang dikatakan masing-masing pihak.
BAGAIMANA OTORITAS KESEHATAN GAZA MENGHITUNG JUMLAH KORBAN TEWAS?
Pada bulan-bulan pertama perang, jumlah korban tewas dihitung sepenuhnya dari penghitungan mayat yang tiba di rumah sakit dan data termasuk nama dan nomor identitas sebagian besar korban tewas.
Seiring dengan berlanjutnya konflik, dan semakin sedikitnya rumah sakit dan kamar mayat yang beroperasi, pihak berwenang pun menggunakan metode lain.
Laporan Kementerian Kesehatan pada tanggal 7 Mei menyebutkan jumlah keseluruhan korban sebanyak 34.844 orang. Dikatakan bahwa 21.058 dari jumlah kematian tersebut dihitung dari mayat-mayat yang dilaporkan oleh rumah sakit yang tiba di kamar mayat. Sebanyak 3.715 lainnya adalah kematian yang dilaporkan secara online oleh anggota keluarga yang harus memasukkan informasi termasuk nomor identitas.
Laporan itu menyebutkan 10.071 kematian lainnya memiliki “data yang tidak lengkap” tetapi tidak menjelaskan di mana atau bagaimana data tersebut dilaporkan kepada kementerian.
APAKAH JUMLAH KORBAN TEWAS DI GAZA SUDAH KOMPREHENSIF?
Angka-angka tersebut “tidak mencerminkan seluruh korban karena masih banyak korban yang hilang di bawah reruntuhan”, kata Kementerian Kesehatan Palestina. Pada bulan Mei, mereka memperkirakan sekitar 10.000 mayat tidak terhitung dengan cara ini.
Kantor hak asasi manusia PBB dan Laboratorium Penelitian Kemanusiaan di Yale School of Public Health juga telah mengatakan selama konflik berlangsung bahwa angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi dari yang dipublikasikan.
SEBERAPA KREDIBELKAH ANGKA KEMATIAN DI GAZA?
Gaza sebelum perang memiliki statistik populasi yang kuat dan sistem informasi kesehatan yang lebih baik daripada kebanyakan negara Timur Tengah, kata para ahli kesehatan masyarakat kepada Reuters.