Sami Mohammed berada di jalan Al-Rashid bersama putranya menunggu konvoi bantuan tiba. “Anak saya berlari ke pantai dan mereka menembaknya dua kali… satu mengenai kepalanya dan satu lagi mengenai dadanya,” katanya. Dia mengatakan peluru dan peluru meriam ditembakkan.
Anak laki-laki itu terbaring di ranjang rumah sakit dengan perban di dada dan lengannya serta luka di wajahnya.
Abdallah Juha mengatakan dia pergi mencoba mengambilkan sekarung tepung untuk orang tuanya. “Kami sangat lapar. Kami tidak punya makanan atau apa pun. Mereka menembaki kami…mereka menghancurkan kami,” katanya, seraya menambahkan bahwa api berasal dari tank.
Juha yang wajahnya diperban, kepalanya terluka terkena peluru. “Adikku menangis karena ingin makan. Di mana aku harus memberinya makanan?” dia berkata.
AKUN-AKUN YANG BERBEDA
Badan kemanusiaan PBB OCHA mengatakan tim PBB mengunjungi Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada hari Jumat untuk mengirimkan pasokan medis dan menemui orang-orang yang terluka dalam insiden tersebut.
“Pada saat tim melakukan kunjungan, rumah sakit juga telah menerima lebih dari 70 jenazah yang tewas” katanya.
Seorang pejabat Israel mengatakan pada hari Kamis bahwa ada dua insiden yang berjarak ratusan meter. Yang pertama, puluhan orang tewas atau terluka ketika mereka mencoba mengambil bantuan dari truk dan terinjak atau terlindas.
Dia mengatakan, ada kejadian kedua yang terjadi setelah truk-truk tersebut bergerak. Beberapa orang dalam kerumunan mendekati pasukan yang merasa terancam dan melepaskan tembakan, menewaskan sejumlah orang yang tidak diketahui jumlahnya dalam “respon terbatas”, katanya. Dia menolak jumlah korban jiwa yang diberikan oleh pihak berwenang Gaza, namun dia sendiri tidak memberikan angka pastinya.
Dalam pengarahan selanjutnya pada hari Kamis, juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Laksamana Muda Daniel Hagari juga mengatakan puluhan orang telah terinjak-injak hingga tewas atau terluka dalam perebutan perbekalan dari truk.
Dia mengatakan tank-tank yang mengawal truk-truk tersebut kemudian melepaskan tembakan peringatan untuk membubarkan massa dan mundur ketika keadaan mulai tidak terkendali. “Tidak ada serangan IDF yang dilakukan terhadap konvoi bantuan,” katanya.