“Tidak ada bantuan untuk kami,” kata Satir. “Rumah kami retak, yang lain hancur—seperti rumah putri saya yang lenyap. Kami berada dalam keadaan kacau.”
Di alun-alun bersejarah kota Jemaa el-Fna, sekitar 20 orang meringkuk di tanah, terbungkus selimut, sementara yang lain tetap berada di halaman balai kota terdekat, sebagian benteng abad ke-12 runtuh.
Kerajaan Maroko mengumumkan 3 hari berkabung nasional, dan doa untuk para korban gempa diadakan pada hari Minggu di semua masjid kerajaan.
Kementerian Dalam Negeri Maroko mengatakan pada Sabtu malam bahwa pihak berwenang dikerahkan untuk mempercepat operasi penyelamatan dan mengevakuasi korban cedera.
Selain Spanyol, beberapa negara menawarkan bantuan.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan negaranya telah memobilisasi semua tim teknis dan keamanan untuk melakukan intervensi.
Macron, bersama dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dan kepala Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, Uni Afrika dan Komisi Eropa, juga berjanji, dalam pernyataan bersama, untuk memobilisasi alat dan bantuan teknis dan keuangan untuk membantu rakyat Maroko. (Mg06)