Aulanews.id – Minyak zaitun atau olive oil adalah minyak alami yang diekstraksi dari buah zaitun. Berdasarkan proses ekstraksi yang dilalui dan jumlah kandungan asam oleat di dalamnya, minyak zaitun terbagi menjadi tiga varian, yaitu extra virgin, virgin, dan refined (light).
Buah zaitun pada dasarnya memiliki dua warna utama yaitu hijau dan hitam, yang berbeda tingkat kematangannya. Buah zaitun hijau adalah buah yang mentah dan warna hitam tanda sudah matang. Jika Anda pernah melihat buah zaitun yang berwarna merah atau keunguan mirip anggur, ini tandanya buah zaitun sedang dalam proses menuju pematangan sempurna.
Dalam 100 mililiter minyak buah zaitun terkandung total 884 kalori (44 persen AKG harian) dan 100 gram lemak total, yang dapat mencukupi 153 persen kebutuhan lemak harian tubuh. Namun sebagian besar kandungan lemak ini merupakan asam lemak tak jenuh tunggal, yang merupakan lemak baik.
Salah satu manfaat minyak zaitun yang sangat populer adalah mengontrol tekanan darah. Sebuah riset menyebutkan bahwa orang yang rutin mengonsumsi minyak zaitun murni sekitar 50–60 ml atau setara kurang lebih 4 sendok makan per hari, terlihat memiliki tekanan darah yang lebih terkontrol.
Minyak buah zaitun menjadi bagian pokok yang tak bisa dilepaskan dari diet Mediteranian yang terbukti sehat bagi jantung. Pasien penyakit jantung yang menjalani diet Mediterania juga dikaitkan dengan risiko kematian yang rendah akibat penyakitnya.
Mengonsumsi minyak zaitun secara rutin bisa Anda gunakan untuk mengatasi masalah itu. Kandungan oleocanthal bekerja layaknya ibuprofen, obat yang bisa meredakan peradangan.
Minyak zaitun juga mengandung antibakteri yang bisa dimanfaat tubuh untuk melawan serangan bakteri. Melansir dari Healthline.com, mengonsumsi 30 g minyak zaitun tiap hari dapat mengurangi infeksi bakteri penyebab sakit perut sebanyak 10%-40%.