Konsumsi Makanan Kemasan Berlebih Picu Kesehatan Mental

http://lifestyle.bisnis.com
http://lifestyle.bisnis.com

Penulis studi Melissa M Lane dan rekan-rekannya mencari tahu apakah konsumsi makanan ultraproses antara usia 13-17 tahun terkait dengan depresi di kemudian hari. Para peneliti menganalisis data dari 23.299 peserta (13.876 di antaranya perempuan) berusia antara 27 dan 76 tahun.

Informasi kebiasaan makan peserta pada usia belia didapat menggunakan kuesioner frekuensi makanan (121 item). Awal penelitian berlangsung antara 1990 dan 1994. Tim juga menghimpun data tentang kondisi psikologis peserta menggunakan Kessler Psychological Distress Scale.

Kuesioner menanyakan kepada peserta tentang gejala seperti kelelahan, putus asa, gugup, sedih, dan perasaan tidak berharga. Para peserta menyelesaikan penilaian tekanan psikologis antara tahun 2003 hingga 2007, lebih dari satu dekade setelah mengisi kuesioner makan.

Makanan ultraproses yang ditinjau dalam studi termasuk minuman ringan, makanan ringan manis atau gurih, permen, roti kemasan, dan margarin. Begitu juga produk daging emulsi, makanan beku, dan makanan siap saji.

Peserta dengan tingkat konsumsi makanan ultraproses tertinggi (25 persen asupan) memiliki kemungkinan 14 persen lebih besar mengalami tekanan psikologis di kemudian hari. Itu jika dibandingkan dengan peserta dengan asupan makanan ultraproses rendah. “Namun, hubungan ini terbukti hanya di antara peserta dengan konsumsi makanan ultraproses yang sangat tinggi, yaitu mereka yang berada di kuartil tertinggi,” ungkap Lane.

Penelitian prospektif lebih lanjut (dengan data yang relevan di semua titik waktu), mekanistik, dan intervensi diperlukan untuk mengidentifikasi dengan lebih baik atribut berbahaya dari makanan ultraproses. Para peneliti berharap, studi mereka bisa mengarah pada strategi terkait nutrisi dan kesehatan masyarakat, terutama kaitannya dengan menjaga kesehatan mental. (Mg 05)

Rincian angkaDari 139,3 juta penerima manfaat yang ditargetkan, 34 juta (24 persen) adalah pengungsi, 68 juta (48 persen) pengungsi internal, 12 juta orang yang kembali ke negaranya, dan sekitar 4,5...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist