Aulanews.id. JAKARTA – Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) PBNU menggelar Silaturahmi LAZISNU Se-Dunia sebagai upaya konsolidasi jaringan LAZISNU di seluruh dunia untuk menyambut satu abad Nahdlatul Ulama pekan lalu. Selain silaturahmi LAZISNU juga akan menyelenggarakan banyak kegiatan menyambut 100 tahun NU, termasuk Gala Dinner atau malam apresiasi pengurus dan relawan LAZISNU berprestasi dari seluruh dunia, yang rencananya akan digelar pada 3 September 2022 mendatang.
Silaturahmi LAZISNU Se-Dunia digelar secara hibrid via Zoom dan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, hari Kamis (28/07/2022). Ketua LAZISNU PBNU Habib Ali bin Hasan Al Bahar mengatakan Silaturahmi LAZISNU Se-Dunia ini sebagai “Idulfitri”nya LAZISNU. “Walaupun tidak semua dekat secara fisik, tapi kita yakin semua dekat di hati dan dekat di dalam pikiran,” tukas Habib Ali.
Hadir secara langsung dalam silaturahmi Ketua Tanfidziyah PBNU yang membidangi LAZISNU, KH Choirul Sholeh Rasyid. Kiai Sholeh Rasyid mengapresiasi kegiatan silaturahmi dan konsolidasi pengurus LAZISNU se-Dunia. “PBNU mengapresiasi langkah cepat LAZISNU menggelar silaturahmi sebagai bentuk konsolidasi pengurus LAZISNU se-Dunia. Dan LAZISNU memang harus mendunia,” ucapnya.
Ia berpesan LAZISNU harus mengedepankan transparansi karena menyangkut dana publik. “Transparansi, karena semua yang menyangkut (dana) publik seharusnya bisa diakses secara transparan. LAZISNU juga harus menjadi teladan, harus terpercaya. Kami (PBNU) bangga ada 279 cabang LAZISNU di 26 wilayah (provinsi), dan di 29 negara,” ungkap Kiai Sholeh Rasyid.
Atas pesan Kiai Sholeh, Habib Ali menyambutnya dengan mengatakan bahwa kinerja dan giat LAZISNU akan menyentuh masyarakat di seluruh dunia. “Dalam silaturahmi ini, saya berharap, semoga tidak terlalu lama, seluruh dunia akan belajar dari LAZISNU,” ungkap Habib Ali.
Habib Ali menyinggung soal lembaga pengelola dana publik yang kini menjadi sorotan nasional lantaran terjadinya kasus yang menimpa lembaga sosial Aksi Tanggap Cepat (ACT) beberapa waktu lalu. “Dunia akan melihat, kalau mengelola dana yang diterima oleh umat, LAZISNU adalah panutan, teladan. Bahwa kinerja dan giat yang dilakukan LAZISNU adalah untuk kejayaan NKRI bukan untuk yang lainnya,” terang Ketua LAZISNU yang juga dosen UIN Syarif Hidayatullah tersebut.
Ia menjelaskan, betapa penipuan (fraud) yang mengatasnamakan agama merupakan akhlak tidak terpuji yang semestinya dihindari, apalagi menyangkut persoalan umat. Fraud yang sekarang mendera dunia di era digital ini menjadi tantangan tersendiri bagi LAZISNU. “Era digital ini akan diarungi LAZISNU denga kebaruan-kebaruan dan kesesuaian dengan zaman. LAZISNU hadir untuk saat ini dan saat yang akan depan. LAZISNU akan menjadi teladan dari LAZ-LAZ lainnya”, ujarnya.