2. Melatih cara bertahan
Latihan dan persiapan memudahkan Anda memanfaatkan sisu batin. Lahti menyebut, riset menunjukkan tubuh punya cadangan tersembunyi yang secara alami digunakan ketika Anda sangat membutuhkannya.
“Jadi semakin kita menantang diri kita sendiri, semakin kita menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang memperkuat ketahanan kita,” imbuhnya.
3. Bersikap lembut terhadap diri sendiri dan terhubung dengan alam
Lahti bercerita, dulu ia berpikir bahwa dirinya harus keras terhadap diri sendiri jika ingin mendapatkan kesuksesan.
Namun seiring berjalan waktu, ia menemukan bahwa ketangguhan juga harus diseimbangkan dengan welas asih.
Dalam satu kasus, Lahti pernah cedera saat berlari. Padahal, dia sudah berlari 30 mil sehari selama 12 hari berturut-turut.
Pilihannya, memaksakan diri atau berhenti. Akhirnya Lahti memilih berkompromi, yakni dengan memulihkan diri untuk kemudian kembali berlari.
Kemampuan berlarinya menurun dengan kecepatan yang melambat. Namun, ia bisa menikmati dan mengapresiasi keindahan alam selama ekspedisi.
“Di Finlandia, berjalan-jalan dan mendaki alam merupakan bagian inti dari budaya kami. Ini membantu kita menemukan ketenangan batin dan rasa bahagia yang membantu kita selama masa-masa sulit,” ujarnya. (Mg 05)