Konsep ‘Sisu’, Rahasia Hidup Bahagia ala Finlandia

Aulanews.id – konsep sisu ini dilatarbelakangi oleh sejarah panjang yang dialami oleh Finlandia, sejak awal merdeka dari Rusia pada tahun 1917.

Dapat dikatakan bahwa konsep ini berperan besar dalam menyatukan bangsa Finlandia. Hal itu yang membuat Finlandia dinobatkan jadi negara paling bahagia.

Selama enam tahun berturut-turut termasuk 2023, Finlandia dinobatkan sebagai negara paling bahagia di dunia berdasar World Happiness Report. Laporan menggunakan ukuran kebahagiaan berupa harapan hidup sehat, pendapatan per kapita, dukungan sosial, tingkat korupsi rendah, dan komunitas yang sehat.

Ternyata, rahasia dari itu semua ada pada konsep sisu. Konsep hidup ini sudah eksis di tengah masyarakat Finlandia selama lebih dari 500 tahun.

Tak ada definisi khusus dari konsep sisu. Yang jelas, konsep ini menekankan kemampuan dan ketabahan seseorang saat menghadapi kesulitan.

“Ini tidak memiliki terjemahan langsung, tetapi berfokus pada tekad dan ketabahan. Ini tentang memiliki ketabahan untuk maju dalam menghadapi kesulitan dan rintangan yang hampir mustahil,” tulis E. Elisabet Lahti, ahli psikologi dan peneliti sisu.

Lahti memberikan beberapa saran untuk menggunakan konsep sisu dalam kehidupan sehari-hari. Berikut di antaranya.

1. Temukan tujuan di luar diri Anda

Menurut riset dari psikolog Angela Duckworth, orang bisa bertahan lebih lama jika berupaya mencapai sesuatu yang berkontribusi pada dunia di luar diri.

Lahti membuktikannya sendiri lewat pengalamannya. Setiap kali ia merasa mulai lelah atau hampir menyerah saat studi, ia selalu mengingat tujuan besarnya untuk terus maju.

“[Tujuan ini] bisa jadi keluarga atau teman Anda, atau seseorang yang menginspirasi Anda, atau tujuan yang dekat di hati Anda,” katanya.

2. Melatih cara bertahan

Latihan dan persiapan memudahkan Anda memanfaatkan sisu batin. Lahti menyebut, riset menunjukkan tubuh punya cadangan tersembunyi yang secara alami digunakan ketika Anda sangat membutuhkannya.

“Jadi semakin kita menantang diri kita sendiri, semakin kita menerapkan kebiasaan-kebiasaan yang memperkuat ketahanan kita,” imbuhnya.

3. Bersikap lembut terhadap diri sendiri dan terhubung dengan alam

Lahti bercerita, dulu ia berpikir bahwa dirinya harus keras terhadap diri sendiri jika ingin mendapatkan kesuksesan.

Namun seiring berjalan waktu, ia menemukan bahwa ketangguhan juga harus diseimbangkan dengan welas asih.

Dalam satu kasus, Lahti pernah cedera saat berlari. Padahal, dia sudah berlari 30 mil sehari selama 12 hari berturut-turut.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist