Kongo mengalami kesulitan dalam mengatasi Mpox (Cacar Monyet)

WHO mengatakan bahwa dari wabah di Kivu Selatan, virus tersebut menyebar di antara orang-orang di tempat lain di negara itu, dan tiba di provinsi tetangga Kivu Utara. Kedua provinsi tersebut, sekitar 2.000 kilometer (1.240 mil) dari ibu kota, Kinshasa menghadapi meningkatnya kekerasan, krisis kemanusiaan, dan berbagai masalah lainnya. dilansir dari medicalxpress.com pada hari Kamis (19/9/2024).

 Apa masalah di Kongo timur?

Lebih dari 120 kelompok bersenjata telah bertempur satu sama lain dan melawan tentara Kongo selama bertahun-tahun di wilayah timur negara itu untuk memperebutkan kendali atas mineral. Hal itu telah memaksa jutaan orang melarikan diri dari kekerasan ke kamp-kamp pengungsian atau kota-kota terdekat.

Artinya, mpox menyerang fasilitas kesehatan yang sudah kewalahan. Dr. Musole Mulambamunva Robert, direktur medis rumah sakit Kavumu di Kongo timur, mengatakan bahwa hal itu “benar-benar tantangan”, terkadang harus merawat pasien sebanyak empat kali lipat dari kapasitas fasilitas.

Dengan lebih dari 6 juta orang mengungsi di wilayah timur, pemerintah dan lembaga bantuan telah berjuang keras untuk menyediakan makanan dan layanan kesehatan, sembari memerangi penyakit lain seperti kolera. Banyak orang tidak memiliki akses terhadap sabun, air bersih, atau kebutuhan pokok lainnya.

Beberapa komunitas di Kongo timur berada di luar jangkauan klinik kesehatan jalan tidak dapat diandalkan, dan perjalanan perahu berisiko selama berjam-jam terkadang menjadi satu-satunya sarana transportasi, kata Mercy Muthee Lake dari Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.

“Sekali lagi saya ucapkan terima kasih untuk TNI yang sudah memilih olahraga dalam rangka peringatan HUT ke-79 TNI Tahun 2024,” sambungnya. Menpora Dito juga sangat mendukung langkah TNI yang membuka...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist