Konflik Israel di Gaza Masuki Bulan ke-12 Tanpa ada Tanda Berakhir

“Serangan udara juga menghantam pusat evakuasi di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza. Sejumlah korban dilaporkan dalam serangan tersebut.”

Dalam beberapa bulan terakhir, pasukan Israel telah menyerang beberapa sekolah yang menampung warga Palestina yang mengungsi, banyak di antaranya berada di Kota Gaza, dengan alasan bahwa mereka menargetkan pejuang Hamas.

Perang Israel di Gaza sejauh ini telah menewaskan hampir 41.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan di Gaza. Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebagian besar korban tewas adalah wanita dan anak-anak.

Di sisi lain, kerumunan pengunjuk rasa di pusat kota London mengadakan aksi protes pada hari Sabtu, menentang perang Israel di Gaza.

Para demonstran meneriakkan slogan-slogan dan membawa spanduk saat mereka berunjuk rasa menuju kedutaan Israel di South Kensington.

“Para pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan unjuk rasa di London minggu ini, sementara Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, mengumumkan bahwa negaranya akan segera menangguhkan 30 dari 350 lisensi untuk ekspor senjata ke Israel,” kata Sonia Gallego dari Al Jazeera, melaporkan dari London.

“Namun, bagi banyak orang yang kami ajak bicara di sini, langkah ini belum cukup. Seperti yang dikatakan Lammy sendiri, hal ini tentu tidak seperti pada tahun 1982, ketika PM Margaret Thatcher memberlakukan embargo senjata penuh terhadap Israel atas keterlibatannya dalam perang Lebanon.

“Mereka di sini menuntut tindakan lebih tegas. Mereka ingin semua ekspor senjata dihentikan segera, mengingat perang Israel di Gaza yang sudah berlangsung hampir 11 bulan dan situasinya semakin memburuk.”

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist