Konflik Israel di Gaza Masuki Bulan ke-12 Tanpa ada Tanda Berakhir

Para demonstran meneriakkan slogan-slogan dan membawa spanduk saat mereka berunjuk rasa menuju kedutaan Israel di South Kensington.

“Para pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan unjuk rasa di London minggu ini, sementara Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, mengumumkan bahwa negaranya akan segera menangguhkan 30 dari 350 lisensi untuk ekspor senjata ke Israel,” kata Sonia Gallego dari Al Jazeera, melaporkan dari London.

“Namun, bagi banyak orang yang kami ajak bicara di sini, langkah ini belum cukup. Seperti yang dikatakan Lammy sendiri, hal ini tentu tidak seperti pada tahun 1982, ketika PM Margaret Thatcher memberlakukan embargo senjata penuh terhadap Israel atas keterlibatannya dalam perang Lebanon.

“Mereka di sini menuntut tindakan lebih tegas. Mereka ingin semua ekspor senjata dihentikan segera, mengingat perang Israel di Gaza yang sudah berlangsung hampir 11 bulan dan situasinya semakin memburuk.”

PBB juga menyerukan “penyelidikan penuh” atas pembunuhan aktivis Amerika-Turki, Aysenur Ezgi Eygi (26), oleh pasukan Israel saat protes terhadap pemukiman ilegal Israel di Beita, Tepi Barat yang diduduki.

“Kami ingin melihat penyelidikan menyeluruh terhadap situasi ini dan agar mereka yang bertanggung jawab dimintai pertanggungjawaban,” kata juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam konferensi pers, seraya menambahkan bahwa warga sipil “harus dilindungi setiap saat.”

Eygi “ditembak di kepala” saat ikut dalam demonstrasi pada hari Jumat, menurut kantor hak asasi PBB.

Keluarganya juga meminta adanya penyelidikan melalui sebuah pernyataan, dengan mengatakan bahwa “kehadirannya dalam hidup kami telah diambil secara tidak perlu, tidak sah, dan dengan kekerasan oleh militer Israel.”

Sumber : Aljazeera.com

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist