Aulanews.id, Yogyakarta – Peran negara sangatlah penting dalam membangun dan mengembangkan perguruan tinggi Islam di Indonesia. Mengingat salah satu semangat berdirinya perguruan tinggi Islam ialah menghasilkan banyak para ulama.
Hal tersebut diungkapkan Ace Hasan Syadzily, selaku Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI saat ditemui usai rapat di Universitas Sunan Kalijaga, Provinsi Yogyakarta, Rabu (06/12/2023). Menurutnya, UIN Sunan Kalijaga DIY harus bisa mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan dalam kurikulum pendidikan.
“Tadi saya sempat berbisik kepada Pak Rektor UIN bahwa kita butuh intelektual publik yang sekaligus dapat menghasilkan pemikiran-pemikiran terkait perubahan. Dengan cara memasukkan nilai kemanusiaan dalam kurikulum pendidikan, kiranya bisa membuat mahasiswa tidak hanya cerdas, tetapi juga humanis,” tegas Politisi Fraksi Partai Golkar ini.
Menurutnya, peningkatan anggaran riset juga perlu diupayakan. Kemudian, pemberian beasiswa untuk mencagai target daripada kampus ini, yaitu mencetak ulama dan cendikiawan skala nasional, bahkan internasional. Supaya keinginan menjadi pusat riset Islam yang terdepan dapat terlaksana.
“Kami terus mendukung kampus untuk terus bergerak maju, di mana keinginan menjadi pusat riset Islam terdepan dapat terlaksana. Kemudian, beasiswa perlu didukung dengan tujuan melahirkan kader ulama yang berakhlak mulia dan berpandangan moderat. Melihat kebutuhan terhadap ulama dan cendekiawan skala nasional dan internasional saat ini sangat dibutuhkan,” terang Ace.
“Namun, perlu ada peningkatan pada fakultas, seperti fakultas syariah, dakwah. Di mana seharusnya mahasiswa bisa menguasai bahasa Arab, sehingga bisa menciptakan ulama yang berkualitas”
Kemudian, Anggota Komisi VIII DPR RI Nur Azizah Tamhid menambahkan bahwa terkait perencanaan produk-produk baru seperti target prodi di UIN Sunan Kalijaga DIY ini sudah terpenuhi sesuai Undang-Undang. Ia berpesan supaya kampus ini bisa berkualitas dan lebih jitu dalam hal keislaman.
“Kalau ada perencanaan produk-produk baru yang sudah ada, berdasarkan paparan memang sudah ada 66 prodi (sesuai target Undang-Undang). Namun, perlu ada peningkatan pada fakultas, seperti fakultas syariah, dakwah. Di mana seharusnya mahasiswa bisa menguasai bahasa Arab, sehingga bisa menciptakan ulama yang berkualitas. Melihat semakin kesini, minat mahasiswa untuk menjadi ulama semakin pudar,” tegasnya.