Dalam kegiatan tersebut, Arifin juga menyebutkan bahwa salah satu pendorong terbentuknya ekosistem kendaraan listrik adalah ketersediaan stasiun pengisian listrik. Berdasarkan data dari Kementerian ESDM, hingga 17 November 2022, telah tersedia 439 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 328 lokasi dan 961 unit Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang tersebar di Indonesia.
Adapun rinciannya adalah, di wilayah Sumatera Utara ada 45 SPKLU dan 12 SPBKLU, di Sulawesi, Kalimantan dan Maluku sebanyak 35 SPKLU dan 13 SPBKLU. Kemudian untuk DKI Jakarta 118 SPKLU dan 359 SPBKLU serta Provinsi Banten ada 25 SPKLU dan 227 SPBKLU.
Lalu ada juga di Provinsi Jawa Barat sebanyak 50 SPKLU dan 189 SPBKLU, sedangkan di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 30 SPKLU dan 35 SPBKLU. Serta yang terakhir ada di Provinsi Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 136 SPKLU dan 126 SPBKLU.
Pada acara yang sama, Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti mengatakan phaknya siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Langkah ini juga menjadi bagian dari transformasi PLN dalam mendukung transisi energi.
Khusus untuk percepatan menambah SPKLU dan SPBKLU, PLN melakukan pembangunan secara mandiri maupun kerja sama dengan berbagai stakeholder. Saat ini telah dilakukan kerja sama penyediaan SPKLU pola franchising dengan BUMN dan swasta.
“Kami punya strategi membuat perkembangan jumlah SPKLU dan SPBKLU akan menjamur. Kami lakukan franchising, kolaborasi dengan pemilik area strategis seperti kantor-kantor, kafe, restoran hingga ke mal-mal yang memang memiliki lokasi aset strategis. Kami mengajak semua pihak untuk berkolaborasi,” ujar Edi.