Kobarkan Api Semangat Perjuangan Kiai Hasyim Asy’ari, Ini Pesan-pesan Penting Halaqah Pemikiran

“Pada saat perang dan kondisi belum aman, masa Revolusi Fisik 1945-1945, ini telah mengeluarkan Resolusi Djihad NU di Purwokerto (hasil Muktamar NU pada tanggal 26-29 Maret 1946). Semua itu menjadi bukti andil nyata yang diberikan umat Islam pada umumnya dan Nahdlatul Ulama pada khususnya bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” tutur Riadi Ngasiran, yang penulis buku Perang Sabil di Surabaya, Resolusi Jihad NU 1945, segera terbit.

Diingatkan, santri yang aktivis budaya dan pemikiran ini, untuk mengenang perjuangan para ulama dan kaum santri, terutama pada saat terjadinya pertempuran 10 November 1945, didirikan Monumen Resolusi Djihad yang telah diresmikan pada 22 Oktober 2011 oleh Ketua Umum PBNU
KH Said Aqiel Siroj. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan gambaran akan nilai-nilai perjuangan kepada generasi muda, khususnya di Surabaya dan secara umum generasi muda Indonesia.

Baca Juga:  Efek Dahsyat Gempa Garut

“Alhamdulillah, sejak 2015, tanggal 22 Oktober ditetapkan oleh Pemerintah sebagai Hari Santri Nasional,” tutur Riadi Ngasiran.

Mengobarkan Api Pemikiran

Pengalaman seorang ulama besar di masa lalu, yang dikenal alim dan berpikiran maju namun hilang ditelan waktu. Hal itu menjadi pelajaran bagi para santri Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng (Ikapete) Jawa Timur untuk menggelar Halaqoh Pemikiran tersebut.

Halaqoh bertema “Mengaktualisasikan Resolusi Jihad dalam Pembangunan Indonesia Sepanjang Masa” ini dihadiri tokoh-tokoh muda NU secara langsung. Mereka memenuhi ruangan gedung PCNU Surabaya dengan penuh semangat. Karena ingin mengetahui pengaruh pemikiran Pendiri NU itu.

Pengaruh Resoloesi Jihad NU 1945

“Pada saat perang dan kondisi belum aman, masa Revolusi Fisik 1945-1945, ini telah mengeluarkan Resolusi Djihad NU di Purwokerto (hasil Muktamar NU pada tanggal 26-29 Maret 1946). Semua itu menjadi...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist