Kobarkan Api Semangat Perjuangan Kiai Hasyim Asy’ari, Ini Pesan-pesan Penting Halaqah Pemikiran

Aulanews.id – Surabaya, Pemikiran dan perjuangan Hadlratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari terus dikobarkan dan dikembangkan. Hal itu sebagai komitmen ulama pendiri NU untuk memperjuangkan, mempertahankan dan kini mengisi kemerdekaan Indonesia.

“Bila dicermati pemikiran dan langkah perjuangan Kiai Hasyim Asy’ari, sesungguhnya lebih maju dan melampaui zaman bagi kalangan santri. Karena itu, kita bertanggung jawab untuk terus merawat dan selalu mengobarkan semangatnya,” tutur KH Abdul Hakim Mahfudz, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, dalam keterangan Minggu 29 September 2024.

Kiai Kikin menegaskan hal itu, terkait dengan Halaqoh Pemikiran Hadratussyaik KH. M. Hasyim Asyari yang digelar di Gedung Monumen Resolusi Jihad NU, di Surabaya pada Sabtu, 28 September 2024.

Selain Kiai Kikin, yang Ketua PWNU Jawa Timur, pembicara Riadi Ngasiran (Pemerhati sejarah dan Sejarawan NU), Kombes (Pol) Nanag Juni Mawanto (Direktur Direktoran Intelijen dan Keamanan Polda Jatim), dan Fahrul Muzaqqi (Fisipol Unair).

Hadir pada kesempatan itu, Rais Syuriah PCNU Surabaya KH Ahmad Zulhilmi Ghazali, KH Abdul Hari (Wakil Rais) dan KH Achmad Saiful Chalim (Katib Syuriah PCNU Surabaya), H Roisuddin Bakri (Ketua Ikapete Jatim), H Moch Saiful Bachri (pengurus Ikapate yang juga Wakil Sekretaris PCNU Surabaya).

Pada kesempatan itu, Riadi Ngasiran mengingatkan keberadaan Fatwa Djihad Kiai Hasyim Asy’ari (17 September 1945), yang ditujukan kepada masyarakat luas, terutama kaum santri dan umat Islam. Diperkuat dengan keputusan PBNU yang mengeluarkan ‘peringatan’ untuk pemerintah pada saat itu, yakni Resolusi Djihad NU di Surabaya (22 Oktober 1945).

“Pada saat perang dan kondisi belum aman, masa Revolusi Fisik 1945-1945, ini telah mengeluarkan Resolusi Djihad NU di Purwokerto (hasil Muktamar NU pada tanggal 26-29 Maret 1946). Semua itu menjadi bukti andil nyata yang diberikan umat Islam pada umumnya dan Nahdlatul Ulama pada khususnya bagi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” tutur Riadi Ngasiran, yang penulis buku Perang Sabil di Surabaya, Resolusi Jihad NU 1945, segera terbit.

Diingatkan, santri yang aktivis budaya dan pemikiran ini, untuk mengenang perjuangan para ulama dan kaum santri, terutama pada saat terjadinya pertempuran 10 November 1945, didirikan Monumen Resolusi Djihad yang telah diresmikan pada 22 Oktober 2011 oleh Ketua Umum PBNU
KH Said Aqiel Siroj. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan gambaran akan nilai-nilai perjuangan kepada generasi muda, khususnya di Surabaya dan secara umum generasi muda Indonesia.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist