Klasterisasi UMKM untuk Memacu Bisnis Naik Kelas

MenkopUKM), Teten Masduki. Foto: kemenkopukm.go.id
MenkopUKM), Teten Masduki. Foto: kemenkopukm.go.id

Aulanews.id – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Teten Masduki, menggalakkan klasterisasi  usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) RI. Upaya itu perlu dilakukan untuk mendorong para pelaku UMKM membawa usahanya ke level selanjutnya.

“Jadi dalam konteks ini, kami mencoba mengelompokkan usaha kecil berdasarkan bisnis yang serupa. Misalnya berdasarkan produk [sejenis] atau mengelompokkan perusahaan kecil berdasarkan perusahaan yang melakukan hal serupa,” ujarnya Rabu (22 November 2023) dalam agenda konferensi nasional.

Lebih lanjut Teten menjelaskan, ia yakin inisiatif-inisiatif tersebut dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang sering dihadapi oleh  usaha kecil. Salah satunya adalah mengatasi kesulitan  akses keuangan.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah menginformasikan bahwa  saat ini pihaknya sedang berupaya membangun ekosistem bisnis yang dapat memajukan usaha mikro di seluruh tanah air untuk mendorong promosi pelaku UMKM.

Sementara salah satu programnya adalah dengan memperkenalkan sejumlah besar UMKM yang akan menjadi rantai pasok industri  Indonesia. Contohnya, industri jamu  membeli bahan baku seperti jahe dan kunyit dari pedagang di Bintang Toedjoe dan Sidomuncul.

“Sekarang kami ajak mereka bergabung ke usaha mikro di koperasi khusus yang  mensuplai industri tersebut. Ini tidak mudah, kita sedang membangun ekosistem,” ungkapnya.

Staf Khusus Menteri Koperasi Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif, Fiki Satari mengatakan, posisi usaha mikro saat ini  dinilai terlalu kuat untuk mendorong ekspansi. Pasalnya,  usaha kecil saat ini dilaporkan mencapai 63,35 juta unit, yaitu 98,7% dari seluruh pelaku usaha di Indonesia.

“Kalau bicara daya saing agar bagaimana mampu berkompetisi dengan yang ilegal dan yang murah-murah itu pasti usaha mikro strateginya harus berkonsolidasi. Yang besar-besar saja bersindikasi dan berkoalisi masa yang kecil kita gak bersama,” ujarnya.

Tercatat kontribusi UMKM terhadap ekspor Indonesia hanya sekitar 14%. Hal ini sekali lagi menunjukkan betapa pentingnya penerapan integrasi bagi usaha kecil dan menengah di Indonesia.

Faktanya, kontribusi ekspor  UMKM Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan  negara-negara Asia lainnya: Malaysia sebesar 20%, Thailand sebesar 29%, dan Korea Selatan sebesar 31%.

Sementara  produktivitas ekspor usaha kecil dan menengah Jepang mencapai 54%, sedangkan Tiongkok yang terbesar tercatat sebesar 70%.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist