Farjad mengatakan bahwa malnutrisi dan beberapa penyakit tadi masih saling terkait, mengingat ibu dan anak yang kekurangan gizi menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan infeksi.
Seringkali mereka harus melakukan perjalanan jauh untuk sampai ke rumah sakit. Bahkan ketika sampai, kondisi mereka bisa lebih lemah, jelasnya.
“Hampir 70 persen kasus (malnutrisi) adalah parah dan ini terjadi di kota, bayangkan bagaimana parahnya kondisi di distrik,” tutur Farjad.
“Jika tidak ada orang yang memerhatikan (masalah ini), ini bakal menjadi lebih buruk.”
Setidaknya 23 juta warga di Afghanistan mengalami kelaparan ekstrem, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Setidaknya satu juta anak di bawah 5 tahun terancam meninggal dunia karena kelaparan.
Kondisi yang sangat parah itu membuat beberapa rumah sakit, yang tak memiliki dana untuk membeli bahan bakar, terpaksa menebang pohon demi menghangatkan kamar pasien. Beberapa kelompok bantuan juga memperingatkan situasi ini akan semakin parah jika komunitas internasional tak bertindak.
dilansir dari cnnindonesia.com