Aulanews.id – Salah satu mahluk mitologi yang terkenal di daerah Bali adalah Leak. Leak digambarkan berwujud menyeramkan dengan mata besar, bergigi taring dengan perawakan yang tinggi besar, serta berbulu dengan lidah menjulur panjang.
Menurut cerita yang beredar di masyarakat, Leak merupakan mahluk jelmaan yang mempelajari ilmu hitam, dan untuk memperkuat ilmunya ia harus mencari tumbal. Biasanya Leak suka mencari organ tubuh manusia untuk dijadikan ramuan.
Leak mengincar organ tubuh manusia yang telah menjadi mayat, maka dari itu sering warga yang bertemu dengannya di sekitar pemakaman. Tidak hanya mayat, Leak juga mengincar organ tubuh manusia yang masih hidup. Biasanya yang menjadi tumbal adalah wanita hamil karena untuk dihisap darah bayi yang ada di dalam kandungan.
Jika di siang hari, Leak akan berubah kembali menjadi manusia biasa, jelang malam baru akan berubah kembali menjadi Leak. Hal itu dipercaya masyarakat Bali sebagai salah satu cara untuk menjalankan segala ritualnya.
Masih menurut kepercayaan orang Bali, Leak juga memiliki tiga perwujudan, yakni bisa berubah menjadi hewan seperti Kera, Babi, dan wujud hewan lainya. Lain itu, penampakkan lainnya menurut mitos yang beredar adalah dalam wujud bola api
Muasal Leak dan Calon Arang
Kisah Leak juga dikaitkan dengan legenda Calon Arang, seorang wanita sakti pemuja Dewi Durga yang hidup di masa Raja Airlangga dari Kerajaan Daha, Kediri. Disebut-sebut, Calon Arang adalah penyihir sakti mandraguna yang punya anak cantik jelita, bernama Ratna Manggali. Tapi tidak ada yang berani menikahinya karena tidak ingin tinggal dengan penyihir yang bisa berubah menjadi Leak.
Calon Arang memang mempelajari ilmu hitam untuk menuntut balas atas kematian suaminya yang belum diketahui siapa pelakunya. Kematian suaminya juga diduga terkena ilmu hitam. Mengetahui anak perempuannya tidak ada yang melamar, Calon Arang marah besar. Dirinya pun menyebarkan petaka di kawasan Kerajaan Kediri.
Pada malam hari dirinya menyebarkan muridnya yang bisa berubah menjadi Leak. Ia memerintahkan para Leak ini menyebarkan wabah mematikan yang sulit disembuhkan dan bisa membunuh siapa saja. Melihat hal ini, Raja Airlangga akhirnya meminta Empu Bahula untuk menikah dengan putri Calon Arang, Ratna Manggali.
Dengan pernikahan ini diharapkan Calon Arang bisa diarahkan sedikit demi sedikit ke jalan yang benar. Tapi hal ini tidak terjadi, malah dirinya menemukan dan mengambil buku sihir dari Calon Arang. Mengetahui bukunya dicuri, Calon Arang marah besar dan menyebarkan petaka. Kemudian Calon Arang menantang Empu Baradah (guru dari Empu Bahula) untuk bertarung.