Kisah Calon Jamaah Haji Tertua di Jawa Timur

“Kalau Allah SWT sedang memberikan ujian kehidupan yang pahit tidak mengenakkan, ya sudah dijalani aja. Pasrah terhadap semua ketetapan Gusti. Tidak usah dibuat susah sampai tidak enak maupun tidur,” tutur Miskan berbagi resep sehatnya.

Ia berharap semoga keluarganya senantiasa diberi kesehatan dan diberikan kemampuan juga untuk berhaji ke Baitullah. “Mugi-mugi kulo diparingi sehat dan panjang umur. Anak cucu dan cicit mudah-mudahan bisa berhaji juga,” demikian doa yang Miskan tak putus panjatkan begitupun ketika ia sudah di tanah suci nanti.

Miskan bersama bersama sang anak, menantu dan besannya telah datang di Asrama Haji Embarkasi Surabaya hari ini, Rabu (15/5) pukul 08.00 WIB dan dijadwalkan terbang ke Madinah 16 Mei pukul 06.30 WIB.

Sementara itu Sirmad, anak Miskan yang mendampingi berhaji menjelaskan jika bapaknya dulu adalah anggota pejuang dari kalangan sipil. “Setelah perang usai, Bapak menjadi petani dan pamong desa tetapi sekarang sudah tidak lagi karena sudah sangat sepuh,” ungkap Sirmad
Sirmad juga menuturkan bapaknya bisa berjalan tanpa tongkat, meskipun terkadang dibantu dengan tongkat dikarenakan faktor usia. “Ya karena sepuh pakai tongkat. Tapi juga bisa jalan tanpa tongkat,” imbuhnya.

Tak ada yang tak mungkin, meskipun kondisi sang ayah sudah sangat sepuh, Sirmad tak putus doa dan berharap mereka sekeluarga dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan kembali ke tanah air dengan selamat. (GEM)

Hal tersebut menjadi alasan pelaksanaan jalan sehat Unugiri lebih meriah dibanding dengan acara serupa lainnya. Dalam rangka satu dekade, Unugiri bahkan menyiapkan puluhan doorprize, uang jutaan rupiah hingga paket umroh...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist