Suhu tinggi, hujan lebat yang tidak terduga, dan hama yang semakin sulit dikendalikan adalah penyebab utama penurunan hasil panen. Infeksi jamur juga menjadi masalah karena sering terlihat menjelang panen.
Perubahan iklim semakin memperberat tantangan bagi industri kimchi Korea Selatan yang juga menghadapi persaingan dari impor murah dari China. Data bea cukai menunjukkan bahwa impor kimchi hingga akhir Juli meningkat 6,9% menjadi $98,5 juta tahun ini, hampir semuanya berasal dari China.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah mengandalkan penyimpanan iklim untuk mencegah lonjakan harga dan kekurangan, sementara para ilmuwan berusaha mengembangkan varietas kubis yang tahan terhadap suhu lebih tinggi dan fluktuasi curah hujan. Namun, petani seperti Kim Si-gap, yang telah menanam kubis sepanjang hidupnya, khawatir varietas baru akan lebih mahal dan rasanya kurang enak.
“Mengetahui bahwa kita mungkin tidak bisa menanam kubis lagi sangat mengejutkan dan menyedihkan,” kata Kim. “Kimchi adalah bagian penting dari meja makan kami. Apa yang akan kami lakukan jika ini benar-benar terjadi?”