Kiai Said Asrori: Fungsi Bertarekat Menjaga Iman, Tidak Menuhankan Ilmu, Jabatan, dan Harta

Katib Aam PBNU, KH Akhmad Said Asrori saat mengisi pengajian Manaqib Kubro, Istighotsah dan Pengajian Umum di Lapangan Desa Karangharjo, Kragan, Rembang Jawa Tengah
Katib Aam PBNU, KH Akhmad Said Asrori saat mengisi pengajian Manaqib Kubro, Istighotsah dan Pengajian Umum di Lapangan Desa Karangharjo, Kragan, Rembang Jawa Tengah

Kiai Said menegaskan, itulah sebabnya seorang Muslim perlu ikut tarekat. “Yang sudah ikut saja, saat dzikir dan istighotsah untuk ingat Allah sulitnya bukan main, apalagi yang tidak berdzikir dan tidak bertarekat. Sejatinya orang yang ikut tarekat itu berjanji kepada Allah bahwa Tuhannya adalah Allah atau rabunallah. Kemudian tsummastaqaamuu. Tsummastaqaamuu menurut Imam Ghozali maknanya melanggengkan taat pada Allah,” bebernya.

“Insyaallah dengan kita ikut tarekat, kita bisa melupakan dunia dan yang hadir hanya Allah. Maka, setelahnya tatanazzalu alaihimul malaaikatu allaa takhaafuu. Yang substansinya, malaikat diutus turun pada kita dan bilang jangan takut. Jangan takut miskin dan sengsara,” terangnya.

Kiai yang pernah mengemban amanah sebagai Rais Syuriyah PBNU 2015-2020 ini mengaku mengikuti atau berbaiat pada tiga tarekat yakni Qodiriyah, Naqsabandiyah, Syadziliyah. Ia mengatakan mengapa seseorang membutuhkan mursyid, supaya dalam memegang kalimat syahadat muttasil atau tersambung sampai Rasulullah. (MEM)

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist