Kalau beliau tidak bisa bekerja full time di MUI karena harus mengurus NU, kami berharap biarlah sisa-sisa waktu beliau saja yang beliau berikan untuk kami di MUI. Bagi kami hal itu tidak masalah karena kami akan tetap bisa bekerja secara ber sama-sama secara collective collegial di bawah pimpinan dan arahan beliau.
Insya Allah dengan jiwa besar dari pimpinan dan warga NU yang membolehkan bapak KH Miftachul Akhyar untuk tetap memimpin MUI, kami harapkan persatuan dan kesatuan umat akan bisa kita jaga serta pelihara dan akan bisa kita buat untuk lebih kuat lagi dari masa-masa sebelumnya. Demikianlah cetusan dari suara hati kami dari MUI. Terima kasih.”
Itulah surat terbuka yang dibuat Buya Anwar agar Kiai Miftah terap berada di jajaran MUI. (*)