Aulanews.id, SURABAYA – Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuki Mustamar menyatakan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) merupakan momentum untuk menegaskan bahwa umat Islam harus mendapat ilmu dari pesantren. Pernyataan itu dipaparkan saat memberikan sambutan dalam Santri Culture Night Carnival (SCNC) di JX International Surabaya, Sabtu (29/10/2022).
Kiai Marzuki mengajak umat Islam belajar agama Islam kepada orang yang memang ahlinya. “Mari kaum muslimin di Indonesia, kaum muslimin di Jatim, mengajilah hanya kepada ulama, bunyai, para asatidz, ustadzah yang benar-benar ahlusunnah wal jamaah dan benar-benar menguasai ilmu agama Islam. Itu hanya ada di pesantren-pesantren di bawah naungan Nahdlatul Ulama,” ungkapnya.
Ia juga mengingatkan bahwa saat ini ada pengelola Tahfid Al-Qur’an yang ternyata tidak hafal Qur’an. “Kalau kadang ada ma’had-ma’had baru yang katanya Ma’had Tahfidz Qur’an, tapi ternyata pengasuhnya tidak hafal Qur’an. Di pesantren-pesantren NU, kalau buka pondok Al-Qur’an, Darul Qur’an, maka dipastikan pengasuhnya kiai atau bunyai pasti hafidz Qur’an,” tegasnya.
Karena itu, Kiai Marzuki mengajak nahdliyin untuk mengutamakan pesantren. “Pastikan kita ngaji di pesantren, pastikan kalau kita mengelola sekolah, guru agamanya alumni pesantren, pastikan kalau kita jadi takmir, khatib dan imamnya alumni pesantren, pastikan kalau kita mendirikan diniyah, guru-gurunya dari pesantren, pastikan apabila kita mengelola majelis taklim rutinan yang ngerutini (mengisi) alumni pesantren. Saya jamin mereka tidak radikal, saya jamin mereka tidak liberal, saya jamin mereka full 100 persen ahlusunnah wal jamaah, NKRI harga mati,” papar Kiai Marzuki.
Pengasuh Pesantren Sabiilul Rosyad, Gasek, Malang, Jawa Timur ini menambahkan, peringatan malam puncak hari santri ini digelar untuk menunjukkan bahwa pesantren itu ramah anak. “Pesantren itu tempat untuk menuntut ilmu yang ramah anak. Kalau ada yg tidak ramah anak, saya jamin itu pesantren abal-abal. Bukan bongsone Pesantren Ploso, Lirboyo. Tebu Ireng, Tambak Beras, Sidogiri, Mambaul Maarif Denanyar. Mari percayakan pendidikan anak kita di Pesantren NU,” tegas Kiai Marzuki.
Dengan menuntut ilmu di Pesantren NU, maka akan diperoleh pendidikan Islam, Akidah, Tata Cara Ibadah, Muamalah, Akhlaq, menata hati yang benar, wawasan bermasyakat, berbangsa bernegara yang benar, dan adab ke orang tua yang benar. “Percayakan hanya ke pesantren di kalangan NU. Sebab bila tidak sama saja dengan menyerahkan sesuatu kepada bukan ahlinya, Yang akhirnya hanya akan membawa kerusakan,” terangnya.