Kemerdekaan, sambung dia, bisa dimanfaatkan sebagai momentum bagi masyarakat Indonesia untuk berkontemplasi akan besarnya nikmat yang Allah berikan.
“Marilah kita selalu introspeksi dan mawas diri. Kemerdekaan Indonesia harus disyukuri dengan cara yang benar, menggunakan seluruh nikmat yang diberikan Allah sesuai dengan tujuan penciptaannya,” tutur Gus Aab.
“Sebagian ulama mengajarkan kita mawas diri. Azab di negeri kita ini bukan datang tapi dijemput. Bencana yang silih berganti bukanlah datang, tapi dijemput. Dengan kemaksiatan, dan pelanggaran akan ketentuan-ketentuan Allah,” tambahnya. (Ful)