Aulanews.id – Jakarta, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mendorong pemerintah melakukan pembenahan sistem kesehatan nasional. Hal tersebut belajar berbagai permasalahan yang muncul selama pandemi.
“Pandemi ini nyata dan belum usai. NU mendukung dan membersamai langkah-langkah pemerintah dalam menangani pandemi, dari hulu hingga hilir,” katanya pada pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU 2021 yang digelar di Jakarta, 25-26 September 2021.
Kiai Said Aqil menambahkan, dari sisi hulu, penerapan prokes tidak boleh kendor. Meski sekarang tengah landai, ada kemungkinan terjadi lonjakan gelombang ketiga.
“Menurut keterangan epidomolog, berdasarkan pola kurva tiga-lima bulanan, lonjakan diperkirakan terjadi di akhir 2021,” paparnya.
Dari sisi tengah, NU mendukung percepatan vaksinasi agar segera terbentuk herd immunity atau kekebalan komunitas. Dari sisi hilir, NU merekomendasikan agar pemerintah memperbaiki sistem kesehatan nasional dengan meningkatkan rasio dan keandalan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas.
Juga mengurangi kesenjangan distribusi fasilitas dan tenaga kesehatan seperti dokter atau dokter spesialis, perawat, dan bidan, serta memperkuat ekosistem kesehatan, mulai kemandirian farmasi. Termasuk penambahan dokter dan tenaga kesehatan, kapasitas rumah sakit dan puskesmas, dan produksi alat kesehatan.
“Saat ini, sekitar 94 persen alat kesehatan yang beredar adalah produk impor. Dominasi alat kesehatan impor menandai rapuhnya sistem kesehatan nasional,” tegasnya. (ful)