Aulanews Nasional Ketum PBNU Dorong Demokrasi yang Lebih Rasional

Ketum PBNU Dorong Demokrasi yang Lebih Rasional

Aulanews.id – Menghadapi Pemilu 2024, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mendorong demokrasi yang lebih rasional yang bersandar pada kualitas pribadi-pribadi yang terlibat dalam politik itu. Demokrasi rasional juga bukan bersandar pada latar belakang identitas suku, agama, jenis kelamin, atau yang lain, tetapi lebih mengedepankan gagasan, kredibilitas, rekam jejak (trackrecord), dan lain sebagainya.

“Jadi tidak bisa kita: “Walaupun koruptor kalau Islam kan nanti masuk surga juga,” misalnya, itu sesuatu yang tidak relevan untuk dikembangkan di dalam demokrasi kita,” ungkapnya, memberi tamsil.

Pria yang akrab disapa Gus Yahya itu pun mengingatkan agar para aktor politik tidak memakai politik identitas, terutama identitas agama, sebagai senjata untuk menjatuhkan lawan. “Kita harus ingatkan para aktor politik ini, bahwa bermain-main dengan identitas agama, itu sama saja menggiring bangsa ini ke dalam perpecahan,” ajaknya dalam tayangan Satu Meja di Kompas TV, Kamis (03/11/2022).

Baca Juga:  Wujudkan Mudik Ceria Penuh Makna, Jasa Marga Siagakan Layanan Operasional Arus Mudik dan Balik Hari Raya Idul Fitri 1445 H

“Selama identitas agama dijadikan senjata politik, sembuhnya akan lama,” imbuh Gus Yahya dalam acara yang dipandu jurnalis senior Budiman Tanuredjo.

Alumnus Pesantren Krapyak, Yogyakarta, itu mengatakan dampak dari pemilu lalu yang terjadi pembelahan identitas masih sangat terasa di tingkat basis. Menurutnya, ini harus kita sembuhkan dengan tidak membuat luka lagi dan bangsa ini tidak terbelah-belah lagi dari identitas yang satu ke identitas yang lain.

Gus Yahya juga berpesan agar para aktor politik dapat lebih bertanggung jawab untuk masa depan. Apa pun yang mereka putuskan hari ini, strategi yang mereka pilih maupun visi politik yang mereka canangkan, lanjutnya, akan menentukan bangsa dan negara ini.

Baca Juga:  Kapolda Metro Temui Ketum PBNU Yahya Staquf, Bahas Antisipasi Konflik Keagamaan di DKI

“Saya minta semua aktor politik ini lebih bertanggung jawab dengan mengingat didirikannya bangsa dan negara ini. Karena apa yang kita miliki sebagai bangsa Indonesia ini sebetulnya bukan hanya bergarga untuk diri kita sendiri, tetapi ini bisa sebagai sumbangan yang bernilai tinggi bagi seluruh kontruksi peradaban dunia ke depan,” ungkap Juru bicara Presiden Ke-4 Indonesia KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur gersebut. (Ful)

Berita Terkait

Jala Fair, Berdayakan Penyandang Disabilitas

Kapolri dan Menteri Ara Sepakat Wujudkan 3 Juta RumahKapolri dan Menteri Ara Sepakat Wujudkan 3 Juta Rumah

Terkini

Siaran Langsung

Sosial

Scroll to Top