Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa Israel telah membentuk satuan tugas untuk mendirikan rumah sakit di Gaza selatan.
Pada hari Kamis (12/10/2023) lalu, Israel memerintahkan sekitar 1,1 juta orang di Gaza untuk pindah ke selatan menjelang invasi darat.
“Israel sedang melakukan pembicaraan lanjutan dengan Uni Emirat Arab, ICRC dan negara-negara Eropa lainnya mengenai pendirian kapal rumah sakit lapangan dan rumah sakit terapung,” kata Erdan.
“Israel memfasilitasi pengiriman bantuan medis dari Yordania ke rumah sakit di Gaza utara.” Tambah Erdan.
“Sedihnya, Israel berbuat lebih banyak demi kesejahteraan warga Gaza dibandingkan WHO atau badan PBB lainnya,” katanya.
Amerika Serikat berupaya untuk menyediakan bahan bakar ke rumah sakit di Gaza, kata Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood, seraya menekankan bahwa fasilitas sipil dan kemanusiaan harus dihormati dan dilindungi berdasarkan hukum internasional.
Wood mengatakan Hamas telah menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.
“Taktik pengecut ini tidak mengurangi tanggung jawab Israel untuk membedakan antara warga sipil dan teroris dalam perjuangannya melawan Hamas,” ujarnya.
“Risiko kerugian terhadap warga sipil di lokasi yang digunakan Hamas untuk tujuan militer harus dipertimbangkan ketika merencanakan operasi.” Ucapnya kembali.
Dewan Keamanan mengheningkan cipta sejenak di awal pertemuan untuk mengenang warga sipil yang terbunuh di Israel dan Gaza, bersama dengan 101 orang yang bekerja dengan badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA).
Tedros mengenang masa kecilnya saat perang di Ethiopia dan mengatakan bahwa dia memahami apa yang dialami anak-anak Gaza.