Ada pula yang merupakan representasi wajah NU di abad kedua, Muchammad Afif Muchtar. Anak muda berusia 24 tahun itu merupakan generasi muda NU yang baru saja menyelesaikan studi S-1 di Al-Azhar, Kairo (Mesir) jurusan Tafsir Quran.
Para peserta digembleng dengan beragam materi yang bukan sekedar tentang NU dan ke-NU-an melainkan isu-isu sosial dan politik baik di level nasional hingga global. Materi-materi tersebut adalah Aswaja dan NKRI yang merujuk pada pembangunan karakter sebagai Nahdliyin yang nasionalis, ada pula Anatomi Gerakan Islam dan Sosial, baik di Indonesia maupun global sehingga wawasan peserta tak hanya holistik melainkan pemahaman mereka menjadi komprehensif mengenai lanskap dunia.
“Oh ya jadi sekarang saya menjadi tahu bahwa NU itu begini. Luar biasa dan lengkap sekali. Jadi tak hanya merekatkan persaudaraan baik selama kaderisasi namun setelah itu tapi saya bisa mendapatkan banyak ilmu nih,” ujar peserta muda yang lahir di Jakarta itu.
Dalam PD-PKPNU yang diselenggarakan oleh PCNU Kota Surabaya ini ditutup dengan prosesi bai’at seluruh peserta yang dilakukan secara khidmat dalam nuansa khas ke-NU-an. “Kita warga NU ini kan identik molor gitu kan ya. Nah dari kaderisasi begini, ketepatan waktu menjadi target serta tujuan guna membentuk karakter kader yang disiplin di momen abad kedua NU menuju kebangkitan kedua,” kata Gus Ipong. (*)