Aulanews.id – Ketua DPC PDIP Kota Tangerang Selatan, Wanto Sugito menganggap Rocky Gerung sebagai benalu dalam politik usai mengkritik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Puan Maharani sebagai orang bodoh.
“Jadi Rocky sebaiknya menjadi petarung intelektual saja. Karena itulah saat melihat Rocky Gerung jangan gunakan etika, dan moral, Apalagi kebijaksanaan. Kata-kata Rocky Gerung itu penting untuk menggambarkan kehadiran benalu dalam politik,” kata Wanto.
Menurut Wanto, yang diucapkan Rocky tak sesuai dengan budaya timur tentang kerendahan hati orang-orang pintar. Ia menilai Rocky hanya sebatas petinju intelektual yang kerap mengomersialkan pemikirannya.
“Dia bukan menggunakan pemikiran bagi peningkatan peradaban bangsa,” kata Wanto.
Lebih lanjut, Wanto mengatakan bahwa Rocky Gerung sekadar pintar di mulut, namun dangkal di pemikiran. Ia juga menilai Rocky rendah dalam kebijaksanaan.
Menurutnya, Indonesia jauh lebih maju dari barat. Ia mengambil contoh diksi kolaborasi yang digaungkan Rocky, menurutnya kalah dengan gotong royong. Lalu, diksi gender equality juga masih kalah dengan prinsip kebangsaan yang menjadi jiwa semangat persatuan.
“Dalam prinsip kebangsaan ini, tidak hanya gender yang setara, tetapi suku, agama, status sosial, semua warga negara setara. Jadi Indonesia jauh lebih maju pemahaman politiknya. Apalagi urusan human rights, Indonesia lebih maju dari Piagam PBB karena kemerdekaan Indonesia itu untuk membangun dunia yang bebas dari segala penjajahan,” kata Wanto.
Rocky sebelumnya mengkritik keras perkembangan politik di Indonesia. Menurutnya, politik nasional hari ini tak sesuai dengan aspirasi generasi milenial.