Walaupun jumlahnya sedikit, lanjutnya, penulis memiliki pengaruh besar dan menebar manfaat pada khalayak lewat catatan. Sebaliknya, walaupun seorang penulis memiliki kekuatan, jika apa yang dicita-citakannya tidak tertulis, secara signifikan pergerakannya tidak membantu masyarakat. “Kita adalah orang-orang yang ada di garda terdepan untuk mencatat perjalanan itu. Orang boleh pandai setinggi apa pun. Namun, jika tidak menulis maka akan hilang dari masyarakat dan sejarah. Ingat, menulis itu adalah pekerja untuk keabadian,” katanya mengutip Pramoedya Ananta Toer.
“Mari kita samakan spirit. Ruhnya adalah NU. Namun plan vitalnya harus diperbaharui sesuai kebutuhan zaman dan bisa menjadi pendorong bagi kehidupan bangsa,” tutur pria asal Pulau Madura ini.(Vin)