Aulanews.id, Singapura – Universitas Islam Negeri Sumatera Utara menjalin kerja sama dengan Jamiyah Singapura biasa di kenal dengan Muslim Missionary Society Singapura pada 14 September 2023 lalu. Penandatanganan MoU antara kedua institusi ini menandai kerjasama erat mereka selama satu dekade. MoU ini menawarkan lebih banyak program yang tersedia, termasuk ijazah Sarjana Muda dan Sarjana Syariah Keluarga. Bahkan, ini telah memainkan peran penting dalam membimbing para siswa yang tertarik untuk mendalami pendidikan dan pengetahuan Islam. Menurut Naib Presiden Kedua dan Ketua Strategi Jamiyah Singapura, Mohamad Hafidz Abdul Malik, kerjasama dengan UIN SU sejak tahun 2012 telah menghasilkan beragam program studi Islam yang telah memberikan kontribusi besar terhadap peningkatan pendidikan Islam di Singapura.
“Jamiyah Singapura telah berkolaborasi dengan UIN SU sejak tahun 2012 untuk menawarkan program Sarjana Muda Syariah Islamiyyah Takhassus Al-Ahwal Asy-Syaksiyyah. Program ini telah berhasil menghasilkan hampir 100 lulusan setiap tahun dengan sambutan yang sangat positif. Oleh karena itu, kami ingin meningkatkan efektivitas kerjasama ini dengan menawarkan lebih banyak pilihan program Sarjana Muda, Sarjana, dan Doktor,” katanya
MoU ini juga akan mencakup program Sarjana Muda dalam Aqidah & Filsafat, Sarjana dalam Al-Quran, serta program-program PhD. “Dengan kerjasama ini, akan dihasilkan pemimpin yang tidak hanya memahami pengetahuan umum tetapi juga lebih memahami aspek agama. Oleh karena itu, akan terbentuk pemimpin yang berpengetahuan dalam masalah dunia dan agama,” kata Profesor Dr. Nurhayati, Rektor Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU).
Rektor perempuan pertama dalam Sejarah UIN Sumatera Utara ini menyatakan program-program ini akan dijalankan secara hibrid di lokasi baru Pusat Pendidikan Jamiyah di ESR Bizpark Singapura. Dengan penggunaan teknologi canggih, termasuk papan tulis interaktif, lokasi baru ini akan menyediakan pembelajaran berkualitas bagi mereka yang ingin mengejar studi di bidang agama.
Jamiyah didirikan pada tahun 1932 dengan Duta Perdamaian. Misi dari Jamiyah Singapura yakni melayani serta memberikan pelayanan kesejahteraan kepada mereka yang kurang mampu tanpa memandang ras atau pun keyakinan. Sudah beberapa dekade Jamiyah berkembang beberapa program serta layanan yang terus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh KBRI untuk Singapura, Suryo Pratomo menyatakan bahwa Jamiyah ini adalah refleksi Islam yang Rahmatan Lil Alamin yang juga dijalankan dan diyakini oleh umat islam indonesia. “Jamiyah melihat kesejahteraan sebuah bangsa tidak karena kekayaa material bagi individu, tapi dari tingkat pendidikan” ujarnya. Kiprah Jamiyah yang berfokus pada sosial ekonomi dan pendidikan sebagai bagian dari dakwah menurutnya pantas ditiru. “ini juga bagian dari refleksi Singapura yang mengedepankan pendidikan sebagai modal utama membangun bangsa hingga menjadi seperti ini.” Tambah Dubes Suryo.