Lebih jauh, Faisal menceritakan bahwa sejak awal proyek kereta cepat sudah ditolak saat rapat koordinasi pada tingkat pemerintah. Ketika itu, kajian konsultan independen, yakni Boston Consulting Group menolak proposal proyek tersebut. Tapi pemerintah tetap bersikeras ingin melanjutkan proyek tersebut