Kepala Hak Asasi Manusia PBB mengatakan mereka merasa ngeri dengan eskalasi konflik di Sudan ketika kelaparan semakin dekat

Kantor hak asasi manusia PBB menyatakan keprihatinannya mengenai dampak konflik yang berkelanjutan dan berkepanjangan di Sudan, sambil menyoroti situasi mengerikan yang menimpa warga sipil yang terjebak dalam meningkatnya kekerasan di dalam dan sekitar El Fasher di Darfur.

Setidaknya 58 warga sipil dilaporkan tewas dan 213 lainnya sejak pertempuran meningkat secara dramatis di kota Darfur Utara pekan lalu, kata OHCHR.

Penyakit, kelaparan mendekatMenggaungkan kekhawatiran mengenai situasi darurat ini, kantor koordinasi bantuan PBB, OCHA, memperingatkan bahwa penyakit-penyakit semakin mendekat dan orang-orang “menghadapi kelaparan”.

Rencana respons yang bermitra dengan PBB bertujuan untuk menjangkau dan mendukung 15 juta orang yang terkena dampak paling parah, namun diperlukan dana sebesar $2,7 miliar untuk mencapai hal tersebut.

Saat ini, lembaga bantuan kemanusiaan hanya menerima 12 persen dari total bantuan dan tanpa adanya suntikan dana segera, juru bicara OCHA Jens Laerke memperingatkan bahwa tim bantuan “tidak akan mampu menambah jumlah bantuan pada waktunya untuk mencegah kelaparan dan mencegah kekurangan lebih lanjut”.

Baca Juga:  Perdagangan di Sahel: Menindak obat-obatan terlarang

Ia menambahkan bahwa pendanaan tersebut akan digunakan untuk “menyediakan lebih banyak makanan, layanan kesehatan, tempat tinggal, air dan sanitasi, tetapi juga untuk pencegahan kekerasan seksual dan berbasis gender, bantuan kepada para korban, dan dukungan untuk pembukaan kembali sekolah bagi anak-anak.” anak putus sekolah”.

Jakarta – Sekretaris Baranahan Kemhan Laksamana Pertama TNI Mochamad Taufik Hidayat, memimpin Rapat Tindak Lanjut Rakor Pengembangan Ketahanan Pangan di......

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist