2. Meminta orang yang terpapar dengan ISPA untuk menggunakan masker demi droplet cairan tidak tersebar
3. Cuci Tangan
4. Handiri berbagai barang pribadi yang telah digunakan oleh orang yang terpapar oleh ISPA, seperti peralatan makan dan minum, sikat gigi, serta handuk
5. Menjaga kebersihan lingkungan
6. Menjaga pola makan serta olahraga dengan rutin
Pandangan dokter
Dalam pemeriksaan khususnya dalam permasalahan ISPA, saat pemeriksaan dokter akan sangat fokus untuk memperhatikan pernapasan kamu. Dokter akan memeriksa cairan dan pembengkakan di paru-paru dengan cara mendengarkan suara abnormal di paru-paru saat bernapas. Selain itu dokter juga akan memeriksa di bagian pengecekan cairan yang ada di daerah hidung dan telinga serta tenggorokan.
Jika diketahui kamu terkena saluran ISPA di bagian bawah mungkin kamu akan disarankan untuk melakukan rontgen atau CT scan guna memeriksa konsisi paru-paru.
Selain itu, pengecekan fungsi paruh-paruh juga akan dilakukan sebagai alat pengukur dianostik. Tes yang dilakukan seperti Pulse Oximetry untuk memeriksa seberapa banyak oksigen yang masuk kedalam paru-paru. Terakhir dokter juga akan meminta sample dahak atau swab di daerah hidung atau mulut, hal ini digunakan untuk menentukan jenis virus atau bakteri apa yang menyebabkan ISPA.
Beberapa virus yang menyebabkan ISPA contohnya virus badak, Adenovirus, Enterovirus, Virus parainfluenza, Virus pernapasan syncytial (RSV)
Dilansir oleh topdoctors.co.uk, sebagian besar permasalahan pernapasan seperti ISPA akan sembuh sendiri secara perlahan dan tidak membutuhkan pengobatan antibiotik. Namun, tindakan pencegahan juga penting untuk dilakukan, mulai dari mengkontrol demam, harus selalau terdehidrasi, dan mendapatkan istirahat yang cukup. (Mg 05)