Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menyambut kedatangan peserta program Kapal Pemuda ASEAN dan Jepang atau The 48th The Ship for Southeast Asia and Japanese Youth Program (SSEAYP) melalui Kapal Pesiar Jepang Nippon Maru di Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara.
Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menyambut kedatangan peserta program Kapal Pemuda ASEAN dan Jepang atau The 48th The Ship for Southeast Asia and Japanese Youth Program (SSEAYP) melalui Kapal Pesiar Jepang Nippon Maru di Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara.(foto:bagus/kemenpora.go.id)
Jakarta: Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) menyambut kedatangan peserta program Kapal Pemuda ASEAN dan Jepang atau The 48th The Ship for Southeast Asia and Japanese Youth Program (SSEAYP) melalui Kapal Pesiar Jepang Nippon Maru di Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara.
“Program ini berjalan untuk yang ke-48 kalinya sejak 1974. Kita harap 15 peserta Indonesia dari masing-masing provinsi akan mampu memperluas perspektif pemuda tentang dunia, serta memperkuat semangat kerja sama untuk kolaborasi internasional,” kata Asdep Kemitraan Pemuda Kemenpora Esa Sukmawijaya usai pelaksanaan jumpa pers di dalam Kapal Nippon Maru, Kamis (21/11).
Seluruh peserta Program di Indonesia SSEAYP tahun ini juga berkesempatan untuk merasakan langsung tinggal di rumah warga di daerah Jakarta selama 2 hari antara tanggal 21-25 November selain akan mengikuti program lainnya.
“Nanti ada courtesy call di Kantor Kemenpora, malamnya bersama pejabat Jakarta. Besoknya akan ada kunjungan di beberapa tempat menarik lainnya seperti ke Bank Indonesia, ASEAN Sekretariat, Traveloka dan homestay matching selama dua hari,” urai Asdep Esa.
“Dari homestay mathing itu nantinya mereka akan saling sharing budaya, keseharian, makanan, kesopanan yang juga menjadi bagian promosi untuk kembali datang ke Indonesia,” sambungnya.
Peserta Indonesia yang berpartisipasi dalam program ini berjumlah 15 orang dan 1 National Leader berusia 16-30 tahun. Mereka merupakan perwakilan dari berbagai daerah, yakni Aceh, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Banten, Jakarta, Yogyakarta, Bali, NTT, Maluku, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Papua Barat.
“Tujuan lainnya yakni bagaimana kita menjaga hubungan baik dengan Jepang, Negara ASEAN lainnya juga Timor Leste (observer). Karena masa depan bangsa ada di tangan para pemudanya. Ini merupakan bagian diplomasi Indonesia, mereka faham kondisi daerah masing-masing dan mereka akan faham culture negara lain pula, geo politik dan geo ekonomi kedepan dan mereka sudah tangkap sejak usia dini,” pungkas Esa Sukmawijaya.