Aulanews.id – Wabah cacar monyet mulai membuat sebagian besar masyarakat Indonesia merasa khawatir. Tercatat ada 21 kasus monkeypox yang terkonfirmasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) hingga Minggu (29/10/2023).
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI Nadia Tarmizi menyebut selain dari Jakarta dan Tangerang Selatan, ada temuan 1 kasus di Bandung. Nadia mengatakan, jumlah kasus tersebut mengalami penambahan dari laporan per 27 Oktober 2023 mencapai 17 kasus yang seluruhnya berasal dari DKI Jakarta. Dan hasil penelusuran 21 kasustambahan itu seluruhnya masih dinyatakan negative.
“Hasil kontak masih negative,” ungkapnya pada Minggu.
Apa Gejala Cacar Monyet ?
cacar monyet adalah infeksi virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis), seperti monyet dan hewat pengerat. Virus monkeypox dari monyet atau hewat pengerat bisa menyebar melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau lesi kulit hewan yang terinfeksii, dan mengonsumsi daging hewan liar.
Ketika virus ini menulari manusia, maka akan timbul beberapa gejala atau kondisi medis, seperti: Kenaikan suhu tubuh atau demam Sakit kepala hebat Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan Nyeri punggung Nyeri otot Lemas dan sering kelelahan Ruam atau lesi pada kulit yang dimulai dari bintik merah seperti cacar, lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras lalu rontok. Gejala cacar monyet di atas biasanya terjadi dalam 6-16 hari setelah seseorang tertular penyakit ini.
Pencegarahan Cacar Monyet
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) memberikan beberapa tips pencegahan cacar monyet, yaitu: